Bangun Gedung Al Quds, RSU Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Menuju Rumah Sakit Type C

Read Time:2 Minute, 12 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Rumah Sakit Umum Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, melakukan pengembangan dengan membangun gedung baru Al Quds untuk tahap pertama.

Yang membanggakan, peletakan batu pertama gedung baru Al Quds ini , dilakukan Bupati Sidoarjo H.Muhdlor Ali bersama Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Hj Zubaidah Syafi’i.

Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo DR Fenny Apridawati, ketua Pimpinan Daerah Muhamadiyah Sidoarjo serta Direktur RSU Aisyiyah Siti Fatimah dr Catur Priyambodo.

Dalam laporannya, Direktur RSU Aisyiyah Siti Fatimah dr Catur Priyambodo menegaskan, pembangunan gedung Al Quds ini, akan berdiri ditanah seluas 1.4 hektar dengan luas fisik bangunan sekitar 1 hektar.

“InsyaAllah akan kita selesaikan pembangunan gedung tahap pertama Al Quds ini pada Mei tahun 2025 nanti,” ujar dr Catur, Sabtu (9/3/2024).

Zubaidah Syafi’i ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah dalam sambutannya menerangkan, pengembangan Rumah Sakit Umum Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan dengan pembangunan gedung Al Quds ini,
merupakan kebutuhan wajib untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat di kawasan Tulangan, Krembung Tanggulangin dan sekitarnya.

“Pembangunan gedung baru ini, tidak hanya untuk mengejar profit saja, tetapi agar juga membantu kebutuhan kesehatan dan memberi manfaat bagi masyarakat Sidoarjo,” jelas Zubaidah Syafi’i.

Masih menurut Zubaidah Syafi’i, sesuai dengan perencanaan, pengembangan RSU Aisyiyah Siti Fatimah ini akan berlangsung dalam
tiga tahap.

Yang pertama adalah gedung Al Quds, selanjutnya pembangunan gedung As Syifa’ dan terakhir gedung Harramain.

“Karenanya agar pelaksanaan pembangunan ini berjalan dengan baik, kita perlu dukungan semua pihak baik jajaran internal, terlebih dukungan dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kesehatannya. Karena sesuai dengan arahan Dirjen kesehatan tahun 2022, rumah sakit tahun ditahun 2025 nanti, setiap kamar inap pasien, hanya boleh berisi 4 temlat tidur dengan jarak 1.5 meter,” terang Zubaidah.

Pada kesempatan ini, ketua PD Aisyiyah ini juga menceritakan bagaimana peran serta RSU Aisyiyah Siti Fatimah dalam turut serta menangani pasien yang terdampak pandemi Covid 19 tahun 2020 lalu.

Sementara itu Bupati Sidoarjo H.Ahmad Muhdlor Ali sebelum peletakan batu pertama pembangunan gedung Al Quds ini, mengapresiasi pengembangan RSU Aisyiyah Siti Fatimah menjadi lebih luas.

Bupati menegaskan, saat ini membangun Sumber Daya Manusia atau doktor spesialis pada rumah sakit, lebih susah dari membangun fisik rumah sakit itu sendiri.

Karena dirinya akan sangat senang , jika jika rumah sakit yang ada di Sidoarjo ini, bisa menyumbangkan doktor spesialisnya di RSUD Notopuro milik Pemkab Sidoarjo.

“Karena saya yakin, rumah sakit di Surabaya, juga tidak banyak yang memiliki doktor spesialis,” ulas bupati.

Bupati juga berpesan kepada Dinas Kesehatan, untuk tidak menganggap rumah sakit swasta sebagai saingan, namun harus ditempatkan sebagai mitra.

“Kita wajib berlomba-lomba untuk kebaikan, jika RS Aisyiyah Siti Fatimah ini nantinya menjadi type A, maka pasien masyarakat Sidoarjo tidak perlu dirujuk ke Surabaya,” tutup Muhdlor Ali. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
100 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *