Program Eco Sungai, Terobosan Bahrul Amiq Untuk Perbaiki Ekosistem Sungai

Read Time:1 Minute, 47 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Program kebersihan lingkungan dengan inovasi terbaru, terus digeber Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo.

Kali ini, Dinas yang dipimpin M Bahrul Amiq ini menelorkan Eco Sungai yang terbuat dari kotoran hewan sapi, kerbau dan kambing.

Tujuannya yakni untuk mengubah dan mengembalikan ekosistem dan biota yang ada di sungai menjadi lebih baik lagi.

Apalagi, sejumlah sungai di Sidoarjo semakin hari semakin tercemar karena menjadi daerah industri.

Peluncuran produk baru ini, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Terobosan produk baru yang berupa bulatan-bulatan tanah liat yang campuran kotoran hewan seperti sapi, kerbau dan kambing serta dicampuri cairan eco lindi ini, DLHK Pemkab Sidoarjo memperkenalkan cara baru dalam merawat dan menjaga lingkungan dan keseimbangan biota sungai.

Kepala DLHK Pemkab Sidoarjo, M Bahrul Amig mengatakan terobosan eco sungai ini sebagai upaya yang sengaja diproyeksikan terlebih dahulu dengan uji coba di sungai yang ada di Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran.

Nantinya, jika sudah sukses maka terobosan ini akan disebar ke seluruh sungai yang ada di Kota Delta (Sidoarjo).

“Uji coba ini untuk meyakinkan masyarakat sekitar sungai. Sekaligus kami akan mengevaluasi hasilnya. Nantinya hasil proyeksi ini akan diuji laboratorium. Dengan pembuktian ini, maka pertanggungjawaban kualitas air lingkungan dan metode yang terukur dapat dilihat langsung oleh masyarakat umum,” ujar M Bahrul Amig.

Lebih jauh, Amig menyadari selama ini tingkat pencemaran lingkungan khususnya di sungai di Sidoarjo masih cukup tinggi.

Karena itu, produk eco sungai ini yang diperkenalkan saat hari lingkungan hidup ini bisa dimanfaatkan dampaknya.

Karena salah satu fungsinya untuk merestorasi air sungai di Sidoarjo.

“Penebaran eco sungai ini, tujuannya untuk memperbaiki kualitas air sungai dan mendorong kesadaran masyarakat untuk mencintai sungai agar tidak menjadi tempat pembuangan sampah. Jadi momentum ini, kita jadikan sungai menjadi berkah. Bukan kagi sungai yang hanya sekadar sungai yang kemudian dikriminalisasi dengan pembuangan sampah seenaknya sendiri oleh warga sekitarnya,” tegasnya.

Sementara dalam aplikasinya, kata mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo ini, efek daripada eco sungai ini dapat dilihat secara signifikan setelah tujuh hari.

“Salah satu perubahannya dinamika biota air seperti ikan dan hewan lainnya dapat berkembang biak dengan baik. Karena ekosistem sungai kembali diuraikan dan berjalan dengan baik,” tandasnya. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *