
Gerombolan Pembunuh Kader Ansor Akhirnya Tertangkap
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Kurang dari 24 jam, Polisi berhasil mengungkap kasus pengeroyoan yang mengakibatkan meninggalnya kader GP Ansor di kawasan Sepande, Candi, Sidoarjo pada Senin, 22 Mei 2023, pukul 3 pagi.

“Tidak sampai sehari kasus ini terungkap, ada sepuluh (10) pelaku sebagian besar masih bawah umur, berstatus pelajar yang kami amankan. Beserta sejumlah barang bukti senjata tajam antara lain empat clurit, satu bilah pedang, satu bilah golok, satu kepala stik golf dan satu kayu,” ujar Kapolresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro, Rabu (24/5/2023).
Karena diperkirakan pelaku berjumlah banyak, sampai saat ini polisi masih terus memburu keterlibatan yang lain.
Serta berupaya mencari kelompok-kelompok yang terlibat dalam kasus pengeroyokan ini.
Kapolresta Sidoarjo menjelaskan kejadian tersebut, bermula dari adanya tantangan tawuran dua kelompok pemuda dan kebanyakan dari mereka adalah pelajar.
Mereka saling menantang di media sosial.
Hingga kelompok pelaku mengajak dua kelompok lainnya untuk memburu kelompok korban di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Bertemulah mereka di sebuah tanah kosong di wilayah Sepande, Candi. Kawan-kawan dari kelompok korban berhasil melarikan diri saat diserbu tiga kelompok pelaku yang diperkirakan jumlahnya puluhan. Kemudian ada satu MDA pelajar 18 tahun, yang kena keroyok oleh para pelaku. Setelah dihajar termasuk menggunakan sajam, korban pun tak berdaya lalu dibawa ke rumah sakit hingga meninggal dunia,” jelas Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.
Terhadap para pelaku yang berhasil diamankan, dikenakan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun Pasal 170 ayat (2) ke-3e KUHP.
Penyidik Satresrim Polresta Sidoarjo juga terus melakukan pendalaman terkait dengan dugaan adanya pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan mengakibatkan meninggalnya korban tersebut.
Melalui kesempatan ini, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam penggunaan media sosial, termasuk peran orang tua dan sekolah agar turut serta mengawasi buah hatinya.
“Kami imbau untuk mari bijak bermedia sosial, jangan mudah terhasut maupun terprovokasi ajakan teman serta mari awasi buah hati kita jangan sampai keluar rumah terlalu larut malam,” pesannya.
Sebelumnya diketahui
korban kekejaman gerombolan penjahat ini, adalah sahabat Ansor bernama M.Daudy Ardiansyah, yang
ditemukan tewas pada Senin pagi sekitar pukul 04. 15 WIB.

“Ternyata korban pembunuhan di Candi pada Senin kemarin adalah kader Ansor dan warga Wonoayu,” ujar Rizza Ali Faizin ketua GP Ansor Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (23/5/2023).
Dari data yang ada Korban ditemukan di tanah lapang di Desa Sepande, Candi, Sidoarjo, yang sebelumnya diduga dikejar sekelompok orang dan dianiaya.
Anang (48), warga Sepande mengatakan sebelum ditemukan mayat, banyak anak muda sedang bergerombol di depan super market Desa Sepande pada tengah malam.
Anang sendiri tidak mengetahui apa maksud anak-anak muda itu bergerombol.
“Dari cerita warga, sebelum kejadian mereka bergerombol di depan super market, warga juga sempat heran kenapa ada anak-anak muda sebanyak itu,” kata Anang di lokasi kejadian, Senin (22/5/2023).
Sekitar pukul 03.00 WIB, warga sekitar mendengar jeritan laki-laki meminta tolong.
Namun warga tidak menanggapi asal suara tersebut.
“Warga mendengar ada jeritan seorang laki-laki minta tolong, namun warga tidak ada yang merespons,” imbuh
Yanto (32), warga lain menambahkan sekitar pukul 02.40 ada seorang pria yang dikejar oleh sekelompok orang.
“Sekitar 20 hingga 25 anak-anak muda mengejar satu anak laki-laki. Dan terdengar suara minta tolong. Kemudian ditemukan anak laki-laki yang tergeletak dengan luka bacok di kaki dan kedua tangannya,” kata Yanto.
Karena kejadian ini GP Ansor Sidoarjo akhirnya mengeluarkan pernyataan sikapnya menuntut pihak kepolisian bergerak cepat malakukan penangkapan pelaku.
Abidin)
Average Rating