Motif Pembunuhan Gangster Terungkap, LSM Cepad Ajak Ormas Kepemudaan Lakukan Pencegahan Dini
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Satreskrim Polresta Sidoarjo, berhasil mengungkap pengeroyokan yang berujung kematian yang menimpa Muhammad Daudi Ardiansyah (18) pemuda asal Wonoayu di sebuah lahan kosong Desa Sepande Candi, Rabu 24 Mei 2023.
Kapolresta Sidoarjo Kombes pol Kusumo Wahyu Bintoro menyebut ada 10 pelaku pengeroyokan yang berhasil diamankan dan semua pelaku merupakan anak dibawah umur.
Adapun 10 pelaku yang berhasil diamankan adalah MAP (16), ASR (15), AM (17), PMSRW (15), RAIP (17), MFMP (17), KRPW (16), RYEY (16), MPAP (17), dan DM (15).
“Para pelaku yang ditangkap merupakan anggota dari dua gabungan kelompok pemuda Surabaya dan Sidoarjo dan mereka bukan dari anggota perguruan silat,”ucapnya.
Dijelaskannya, kejadiannya pukul 03.00 Wib Senin kemarin tersebut bermula ketika korban yang tergabung dalam kelompok Sidoarjo Brawl, mengirimkan tantangan melalui akun Instagram yang ditanggapi oleh kelompok RSG 21 atau Rusia 21 Gengster Surabaya.
“Nah, tantangan tersebut oleh kelompok RSG 21 ini diteruskan ke kelompok bawahnya yaitu Remaja 21 Kompleks dan T3HEROES,”ujarnya.
Selanjutnya, pada Minggu (21/5) dua kelompok Gengster yakni Remaja 21 Kompleks dan T3HEROES melakukan konvoi dari arah Surabaya.
Puluhan anggota dua Gengster itu kemudian berkumpul di samping Rumah Sakit Mitra Keluarga Pondok Tjandra, Waru, yang kemudian bergerak ke Maspion II Buduran dan bersama menuju kawasan Sepande Candi.
“Di Spande, dua kelompok pemuda bertemu dengan kelompok korban yakni Sidoarjo Brawl,”ucapnya.
Rupanya korban dan kelompoknya Sidoarjo Brawl yang hanya berjumlah 15 orang, kalah banyak dibandingkan dua kelompok lawan yang berjumlah 40 orang itu.
Kalah banyak dan bersenjata tajam, akhirnya kelompok Sidoarjo Brawl melarikan diri.
“Saat temannya kabur dengan sepeda motor, korban tertinggal dan berlari yang akhirnya tertangkap dua kelompok itu di sebuah lahan kosong,”ucapnya.
Saat tertangkap itulah, korban dikeroyok dengan senjata tajam, yang berujung kematian korban saat dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu kejadian tawuran gangster di Sidoarjo ini, mematik reaksi dari tokoh masyarakat Sidoarjo.
Salah satunya Kasmuin Direktur Lembaga Center For Participatory Development (Cepad) Sidoarjo.
Menurut Kasmuin, fenomena tawuran antar Gangster yang terjadi di Sidoarjo hingga menyebabkan korban jiwa ini, perlu diwaspadai serius oleh Forkopimda dan elemen kepemudaan di Sidoarjo.
Upaya menguatkan jiwa kemanusiaan, gotong royong dan kesatuan khususnya bagi pemuda, perlu disosialisasikan lebih intens lagi.
“Banyak sekali elemen kepemudaan di Sidoarjo ini, yang mestinya bisa mengedukasi kadernya untuk selalu menjaga kondusifitas wilayah. Dengan kejadian tawuran gangster di Candi yang korbannya ternyata anggota ormas kepemudaan, ini sangat disayangkan sekali,” ujar Kasmuin. (Abidin)
Average Rating