Bersih Desa Sumorame, Sang Babat Alas Bernama Mbah Bagyo

Read Time:1 Minute, 33 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Mbah Bagyo atau pada masanya bergelar Raden Nukag, adalah seorang utusan dari Kadipaten Surabaya yang mendapat tugas menyebarkan Agama Islam di wilayah selatan Kadipaten Surabaya.

Salah satu keturunan Mbah Bagyo saat berziarah di makam

Dari penelusuran sejarah yang dilakukan oleh ahli pernisanan Luthfi Ghozali diketahui Mbah Bagyo diperkirakan hidup pada abad 17.

Yakni sekitar tahun 1650 hingga 1750 masehi. Dari ciri batu nisan makamnya, Mbah Bagyo masih memiliki hubungan keluarga dengan penguasa Kadipaten Surabaya.

Mbah Bagyo hidup di zaman Raden Pekik, Adipati Surabaya kedua tahun 1625-1670 Masehi.

Raden Pekik merupakan putra dari Adipati Surabaya pertama yaitu Adipati Jayalengkara yang bergelar Raja Tegal Arum Panji Joyolengkoro.

Adipati Joyolengkoro berkuasa tahun 1546-1625 Masehi merupakan keturunan dari Raden Sayyid Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel Denta salah satu tokoh sentral Wali Songo yang makamnya berlokasi di Ampel Surabaya.

Oleh masyarakat sekitar, Mbah Bagyo diyakini merupakan tokoh dibalik menyebarnya Islam di Kampung Keramean sekaligus yang Babad Alas Keramean.

Cerita tersebut sudah turun temurun melekat kuat di benak masyarakat Dusun Keramean.

Makamnya yang saat ini telah dibangun cungkup merupakan bentuk takdzim dan hormatnya warga Dusun Keramean terhadap jasa dan perjuangan Mbah Bagyo dalam menyebarkan syiar Islam. Makam Mbah Bagyo bersanding dengan istri (Nyai Bagyo).

Berkat perjuangan beliau, Islam menyebar di kampung Keramean. Nasehat-nasehat Mbah Bagyo senantiasa mengajak masyarakat untuk memegang teguh kalimat syahadat “Laa ilaaha illallah Muhammadarrasulullah” “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.” Dan senantiasa untuk hidup rukun dan harmonis.

Pada Kamis 2 Maret 2023 untuk pertama kalinya, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan warga Desa Sumorame menggelar haul Mbah Bagyo bersamaan dengan peringatan Ruwah Desa Sumorame.

Melalui haul ini perjalanan Mbah Bagyo senantiasa akan terus diingat dan menjadi nasehat bagi generasi selanjutnya agar tidak melupakan sejarah para leluhurnya. Demikian sejarah singkat Mbah Bagyo leluhur Dusun Keramean Desa Sumorame.(Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *