Sidoarjo Raih Rekor MURI Di Puncak Festival Literasi 2022

Read Time:2 Minute, 2 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com) -Saat menghadiri puncak Festival Literasi Sidoarjo 2022 di Ballroom The Sun Hotel Sidoarjo pagi tadi, Kamis, (8/9), bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan budaya membaca berkaitan erat dengan kemajuan suatu peradaban.

Kemajuan teknologi maupun digitalisasi diperoleh dari buku yang menjadi sumber ilmu pengetahuan.

Oleh karenanya budaya gemar membaca harus digiatkan kembali. Seperti melalui gerakan literasi.

“Literasi atau minat baca di Indonesia hanya 0,001, artinya 1 orang dari seribu orang yang suka membaca, itu angka yang menyedihkan, sedangkan buku adalah jendela dunia, dan saya yakin ini berhubungan erat dengan kemajuan teknologi, era digitalisasi yang semuanya butuh ilmu pengetahuan,”ucapnya.

Gus Muhdlor meminta gerakan literasi harus menjadi gerakan nyata.

Pelajar SD sampai SMP serta para pengajar telah membuat karya hasil literasi berbentuk buku.

Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Ada sebanyak 15.812 karya buku yang dihasilkan para pelajar dan guru Sidoarjo.

Prestasi itu dicatatkan dalam rekor Indonesia MURI atas rekor penulisan karya sastra bertema kearifan lokal oleh pelajar terbanyak.

Jumlahnya 13.508 pelajar. Rekor MURI tersebut dianugerahkan kepada bupati Sidoarjo serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.

“Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, hari ini kita bisa memecahkan rekor MURI terkait rekor penulisan karya dari anak SD, SMP serta pengajar di Seluruh Sidoarjo sebanyak kurang lebih 15 ribu lebih buku,”ucapnya.

Gus Muhdlor menegaskan bahwa gerakan Literasi sangat dibutuhkan. Ia akan terus mendorong gerakan itu semakin menyebar di Kabupaten Sidoarjo.

Peningkatan produktifitas pendidikan juga diharapkannya dilakukan insan pendidikan. Inovasi-inovasi harus terus dilakukan.

Guru harus dapat berubah. Jangan terjebak pada rutinitas normal.

Namun harus mampu menghadirkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.

“Saya harapkan sekolah menjadi ekosistem yang kemudian konstruktif di bidang literasi, memberikan trobosan-trobosan, inovasi-inovasi bahwa literasi atau membaca maupun menulis bukan hal yang membosankan,”ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Dr. Tirto Adi M.Pd mengatakan festival literasi tahun ini digerakkan pada pembuatan karya menulis.

Ada pelajar dan guru di 284 sekolah yang melahirkan karya buku. Selain itu ada 250 lebih sekolah yang secara mandiri juga membuat karya tulis.

Jumlah buku yang dihasilkan sebanyak 15.812. Sebanyak 1.026 buku hasil karya guru dan 14.786 buku karya peserta didik. Kedepan, ia akan gerakkan seluruh sekolah untuk melakukan gerakan literasi seperti ini.

“Insan-insan pendidikan Sidoarjo tidak hanya gemar membaca, tapi juga gemar menulis, buktinya hari ini, 284 sekolah melahirkan karya tulis berbentuk buku,”ucapnya.(Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *