Dukung Pelebaran Jalan Aloha, Komisi D Dan C Minta PKL Aloha Diperhatikan

Read Time:4 Minute, 19 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Humanis dengan pendekatan persuasif kepada para pedagang kaki lima aloha, itu yang harus dilakukan pemerintah Kabupaten Sidoarjo, saat melakukan proses pembongkaran lapak mereka untuk pelebaran jalan.

Karena dengan pendekatan persuasif dan kekeluargaan, maka dipastikan tidak ada penolakan maupun perlawanan dari para PKL yang ada.

Meskipun toh, mereka terikat perjanjia sewa dengan pihak TNI AL.

Setidaknya itu yang disampaikan Anang Siswandoko wakil ketua komisi C DPRD Sidoarjo, saat mendapatkan surat pengaduan dari PKL aloha beberapa waktu lalu.

“Lakukan pendekatan secara baik, ajak bicara, dengarkan keluhan dan keinginan para pedagang, selanjutnya dicarikan solusi bersama.

Dengan begitu saya yakin proses pelebaran jalan aloha akan tuntas,” ujarnya .

Anang Siswandoyo

Masih menurut Anang, secara prinsip kebutuhan pelabaran jalan aloha memang sudah sangat mendesak dilakukan.
Pihaknya juga mendorong Kabupaten Sidoarjo segera merealisasikan pembangunan Flyover Aloha dan Gedangan.

“Hal ini juga menjadi amanah Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di Gerbangkartasusila. Dan Pembangunan flyover penting untuk mendukung gerak perekonomian masyarakat Sidoarjo,” kata Anang.

Politisi Gerindra itu menjelaskan, keberadaan jalan layang di dua tempat tersebut bisa mengurai kemacetan di jalur utama Sidoarjo – Surabaya.

Menurutnya, kemacetan yang terjadi di Bundaran Aloha dan Perempatan Gedangan sudah sangat parah.
Mulai pagi sampai petang, ruas jalan yang ada sudah kesusahan menampung volume kendaraan.

“Tentu semua pengguna jalan dirugikan. Yang mau kerja, ke sekolah, yang ke bandara. Kendaraan pengangkut barang juga mengalami keterlambatan. Kalau kemacetan terurai, mobilitas orang dan barang menjadi lancar, sehingga gerak perekonomian juga ikut lancar,” jelas Anang.

Proyek flyover Aloha dibangun memakai anggaran APBN.
Rencananya dimulai Tahun 2023 – 2024.
Untuk urusan pembebasan lahan disekitarnya menjadi tanggung jawab Pemkab Sidoarjo

Pihak Pemkab sendiri, sudah melakukan beberapa proses tahapan.
Mulai dari pengajuan hibah lahan TNI AL, hingga proses penertiban PKL aloha.

TNI AL juga sudah mengeluarkan surat persetujuan pemanfaatan lahan, dan pemerintah tinggal melanjutkan program pembangunan jembatan layang untuk mengatasi kemacetan di kawasan Bundaran Aloha.

Surat persetujuan dari TNI AL itu menurut Nasih, diserahkan oleh Asisten Logistik Laksamana Muda TNI Puguh Santoso kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Kamis (16/6/2022) lalu.

“Setelah menerima surta itu, Pemkab Sidoarjo dengan TNI AL pun langsung melakukan rapat koordinasi membahas percepatan proses mekanisme pemanfaatan lahan tersebut.
Kordinasi dilakukan agar dalam pelaksanaanya nanti sesuai dengan prosedur dalam pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN),” ujar Nasih.

Ada tiga proyek pembangunan yang memanfaatkan lahan TNI AL di Aloha. Selain Fly Over Aloha juga akan dibangun pelebaran jalan sisi Barat pertigaan Aloha-Bangah serta revitalisasi monumen pesawat Ilyushin yang berada di sisi timur bundaran Aloha.

Setelah izin membangun dikantongi, lelang pembangunan Fly Over Aloha akan segera dilakukan.

Diperkirakan bulan September tahun ini bisa lelang untuk pembangunan fly over di atas lahan seluas 1,2 hektar itu.

“Kemarin Alhamdulillah proses pembongkaran tahap awal lapak PKL oleh Pemkab Sidoarjo berjalan lancar dan para pedagang memahami maksud dari pemkab,” ujar Abdillah Nasih ketua komisi D DPRD Sidoarjo.

Selama ini, proyek pembangunan identik dengan permasalahan seterilisasi lahan.
Yang paling sering terjadi adalah konflik dengan para pedagang.

Namun khusus di area ini, Pembebasan lahan berjalan lancar.
Terdapat 58 bangunan yang akan dibongkar. Pedagang diberikan kesempatan sampai tanggal 27 Juli pekan depan untuk mengosongkan lapaknya.

Abdillah Nasih

Bahkan menurut Nasih, Pemkab juga sudah menyiapkan kendaraan pengangkut untuk membantu puluhan pedagang mengemasi barang dagangannya.
Selain sudah disiapkan tempat relokasi, yakni pasar Kedungrejo Kecamatan Waru, mereka juga mendapatkan bantuan dana kerohiman.

“Pelebaran jalan ini sudah sangat dibutuhkan. Karena bukan kepentingan bupati ataupun pemerintah saja, ini untuk kemanfaatan bersama. Tujuannya baik, ikhtiar mengurai kemacetan di Aloha. Meski tidak bisa seratus persen macet teratasi, setidaknya dengan dilakukan pelebaran jalan, arus lalu lintas jadi longgar,” terang Nasih.

Dari data yang ada, pelebaran jalan pertigaan Aloha, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo segera dikerjakan Pemkab Sidoarjo.
Targetnya bulan Agustus Tahun 2022 sudah mulai dikerjakan.

Pelebaran itu, dilakukan karena pertigaan jalan Aloha dinilai menjadi penyebab kemacetan.
Setidaknya, ada 58 bangunan yang akan dibongkar untuk kepentingan pelebaran jalan menuju Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo itu.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali minta kepada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo agar segera melaksanakan pembangunan proyek pelebaran jalan di bundaran Aloha itu sesuai time line.
Paling lambat Agustus sudah tuntas lelang dan langsung dikerjakan.

“Targetnya, proyek itu Agustus bulan depan sudah mulai dikerjakan. Pembangunannya kita kebut karena harus selesai tahun ini. Tahun 2023 akan dilakukan pembangunan Flyover Aloha,” ujar Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.

Pelebaran jalan pertigaan Bangah – Aloha itu, merupakan proyek Pemkab Sidoarjo dan di luar proyek Flyover Aloha.

“Karena akses jalan yang sempit sudah tidak layak lagi menampung kendaraan keluar masuk. Jadi pelebaran jalan ini diluar proyek Flyover Aloha. Salah satu penyebab kemacetan di Bundaran Aloha ini karena akses keluar masuk di jalan pertigaan Bangah sangat sempit. Karena itu perlu dilebarkan lagi. Pembangunannya dikebut tahun ini,” tegasnya.

Sementara secara Suyarno ketua komisi C DPRD Sidoarjo menilai sejauh ini tahapan pelaksanaan proyek pelebaran jalan pertigaan Bangah Aloha berjalan sesuai rencana.

Suyarno

“Sekarang bulan Juli ini sudah masuk tahapan lelang. Selanjutnya, Agustus bulan depan pengerjaannya sudah bisa dimulai. Bangunan yang dibongkar ada kurang lebih 58 bangunan,” paparnya.

Di pertigaan itu, nantinya dilebarkan ke barat sekitar 4 meter dengan total panjang 225 meter.

“Termasuk sebelah selatan dan utara pertigaan jalan. Targetnya sebelum akhir tahun rampung,” pungkasnya. (Adv/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *