Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Ketua Dewan Panen Raya Padi Bersama Forkopimda

Read Time:5 Minute, 17 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Kabupaten Sidoarjo membuktikan diri sebagai daerah yang mampu berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional, seperti yang diintruksikan Presiden Republik Indonesia.

Ini dibuktikan dengan pelaksanaan panen raya beberapa kali, yang digelar di kawasan Sidoarjo barat yakni Prambon dan Tarik.

Seperti panen raya di Lahan seluas 10 hektare di Desa Kemuning, Kecamatan Tarik pada Senin kemarin, yang merupakan satu dari 14 Propinsi yang juga menggelar panen raya bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

Ketua DPRD Sidoarjo H.Abdillah Nasih yang hadir secara langsung dalam kegiatan panen raya ini, memberikan apresiasi dan dukungannya sesuai dengan instruksi presiden Republik Indonesia Prabowo.

“Saat ini, Lahan seluas 10 hektare yang berlokasi di Desa Kemuning, ini sudah siap panen. Lahan sawah yang ditanami padi berjenis varietas ciherang ini menghasilkan hampir sebanyak 8 ton per hektarnya,” ujar Abdillah Nasih.

Ketua Dewan yang hadir bersama Wakil Bupati Sidoarjo, Hj Mimik Idayana, menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama legislatif, akan selalu mendampingi para petani baik mulai proses menanam, memberi pupuk hingga memanennya.

“Ini sebagai wujud komitmen, bahwa pemerintah kabupaten sidoarjo hadir untuk mendampingi dan membantu masyarakat sidoarjo. Sebagai wakil rakyat, kami dari legislatifakan senantiasa hadir dan mendampingi masyarakat sidoarjo khususnya Kelompok Gapoktan agar dapat meningkatkan produktivitas panennya dan mendukung program Bapak Presiden, Prabowo Subianto” ujar Abdillah Nasih.

Dari data yang ada, selama periode bulan Oktober 2024 hingga Maret 2025, Sidoarjo telah melakukan panen di lahan seluas 12.971 hektare.

Kabupaten Sidoarjo terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas panen padi di Sidoarjo yang semula rata-rata 6–7 ton per hektar menjadi 7,5–8 ton per hektare.

“Ini adalah hasil sinergi antara petani, pemerintah daerah, dan dukungan kebijakan pusat yang sangat konkret. Kami optimis target produksi tahun ini semakin meningkat melebihi ekspektasi kami,” ungkap politisi PKB ini.

Selain itu menurut ketua dewan, Bulog sebagai lembaga yang mengurusi pengelolaan logistik pangan, juga turun langsung ke lokasi untuk menyerap hasil panen para petani untuk menjaga stabilitas harga gabah dan menjamin keberlanjutan distribusi beras nasional.

Sebelumnya, panen raya juga digelar di Desa Bulang Kecamatan Prambon.

Meskipun panen raya ini berupa jagung, namun juga sebagai wujud nyata mendukung program ketahanan pangan nasional.

Hadir pada kegiatan ini, wakil ketua DPRD Sidoarjo M.Kayan SH, Kejaksaan Negeri Sidoarjo dan beberapa tamu undangan lain.

Kegiatan panen raya jagung ini, merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional, yang digagas oleh Polri bekerja sama dengan petani lokal dan pemerintah daerah.

Dalam acara tersebut, para peserta turut mengikuti kegiatan panen raya secara nasional melalui Zoom Meeting, memperlihatkan sinergi antara teknologi dan pertanian modern.

Di lahan produktif seluas 1 hektar di Desa Bulang, bibit jagung yang ditanam pada panen tahap pertama ini menghasilkan 8 ton jagung.

Varietas jagung yang dipilih dikenal memiliki potensi hasil produksi tinggi dan kualitas yang baik, sehingga diharapkan dapat mendongkrak swasembada pangan di wilayah tersebut.

M.Kayan SH wakil ketua DPRD Sidoarjo yang hadir bersama Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, menyampaikan apresiasinya kepada para petani dan semua pihak yang telah mendukung program ketahanan pangan di wilayahnya.

M.Kayan berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya para petani.

“Ini langkah nyata untuk mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Panen kali ini dilakukan di lahan seluas 7 hektar PT SIAP dan 2 hektar dari Bumdes Bulang, Total 9 hektar tersebut dengan estimasi hasil sekitar 72 ton jagung.

”Kami sudah berkoordinsi dengan Bulog dan siap membeli hasil jagung dengan harga Rp. 5.500,-/Kg dengan syarat kadar air Kadar air 14-15, oleh sebab itu kami dibantu oleh PT. Siap untuk proses pengeringanya yang terletak di samping lahan penanaman jagung sehingga dapat memenuhu syarat dari Bulog,” terang Kayan.

Kayan juga menegaskan, pihaknya bersama pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo, Kodim 0816, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya akan terus berupaya menjaga stabilitas ketahanan pangan Polresta Sidoarjo Polda Jatim.

“Kami akan terus menanam dan memanen kembali, sehingga program ini dapat terus berkesinambungan. Harapannya, ini dapat menjadi dorongan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden RI,” pungkasnya.

Sementara itu bicara soal lahan pertanian di Sidoarjo, kerua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menyebutkan lahan pertanian di Sidoarjo sendiri tercatat sekitar 20 ribu hektare dengan 15 ribu hektare di antaranya digunakan untuk tanaman padi.

Namun, luas lahan tersebut memang belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan warga Kota Delta. 

Salah satu upaya untuk mendongkrak produksi pangan itu, ketua dewan berharap Diana pertanian berusaha melibatkan petani milenial dalam berbagai pelatihan dan program-program pengembangan.

“Kita minta Pemkab terus berupaya untuk menarik minat petani millenial, meskipun jumlah yang aktif terus menurun,” terangnya.

Selain itu, ia juga mendorong para petani untuk beralih ke penggunaan pupuk organik. Mengingat kondisi tanah pertanian di Sidoarjo, kualitas sudah mulai menurun.

Karena dengan penggunaan pupuk organik dinilai dapat memperbaiki kualitas tanah dalam jangka panjang.

Namun, memiliki tantangan dalam praktik yang dialami warga.

“Kami terus mengajak petani untuk menggunakan pupuk organik, meskipun ada kendala terkait biaya dan tenaga kerja. Memang petani sering kali enggan menggunakan pupuk organik karena bisa meningkatkan biaya dan memerlukan tenaga tambahan untuk mengelola rumput yang tumbuh,” tambahnya.

Sementara itu dari pantauan harga komoditas pangan di beberapa pasar tradisional di Sidoarjo terutama beras, terpantau berangsur mulai normal kembali.

Menurut Bambang Pujianto ketua komisi B DPRD Sidoarjo, dari hasil laporan Satgas Pangan Sidoarjo pertanggal 7 April 2025, komoditas Beras, daging dan cabai misalnya, yang sebelum Lebaran harganya meroket, kini berangsur kembali ke harga yang jauh lebih rendah.

Meskipun, beberapa komoditas seperti bawang dan cabe, harganya masih tinggi.

“Memasuki H+7 Lebaran, daging, dan cabai, bawang merah, bawang putih mulai berangsur normal,” ujar Bambang Pujianto.

Meskipun berangsur turun, namun harga beberapa komoditi di pasar Porong dan Pasar Sukodono sedikit berbeda.

Berikut informasi perkembangan harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Porong dan Sukodono :

  1. BERAS Premium
    Pasar Porong 15.400/kg
    Pasar Sukodono Rp 17.000/kg.
    dari Rp 14ribu sebelum lebaran)
    .
    Minyak Goreng curah
    rata rata Rp 20.000/ liter.

Daging Sapi rata-rata Rp 110.000
CABE rawit
Pasar Porong Rp 70.000/kg
Pasar Sukodono Rp 80.000/kg
Bawang Merah
Pasar Porong Rp 48.000/kg
Pasar Sukodono Rp 55.000/kg.
Bawang putih
Pasar Porong Rp 45.000/kg
Pasar Sukodono Rp 48.000/kg.

Menurut Bambang Pujianto, pihaknya akan terus memantau pergerakan harga kebutuhan bahan pokok ini, agar tidak melampaui harga eceran tertinggi yang sudah ditetapkan.

“Tetap akan kita pantau, jika ada harga yang melampaui HET, pasti akan kita arahkan Satgas bergerak untuk menstabilkan harga di pasar tradisional tersebut,” tutup politisi Partai Gerindra ini. (ADV/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *