Jadi Narsum Workshop, Komisi D Ingatkan Pentingnya Akreditasi Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Read Time:5 Minute, 3 Second

Advetorial (liputansidoarjo.com)-Pentingnya peningkatan strata akreditasi di dunia pendidikan khususnya bagi KB dan TK di Kabupaten Sidoarjo, menjadi materi apik yang disampaikan Wahyu Lumaksono SPd dan Zahlul Yussar S.I.Kom dua anggota DPRD Sidoarjo dari komisi D, saat menjadi Nara sumber dalam work shop di Dinas Pendidikan.

Work shop yang digelar bersama Ratusan Kepala Sekolah KB TK Aisyiyah Bustanul Athfal se Sidoarjo ini, merupakan bagian dari program kerja Dinas pendidinan bekerja sama dengan Asiyiyah Sidoarjo

Dalam penyampaiannya, Wahyu Laksono memberikan data secara nasional, bahwa Sejak tahun 2020, Badan Akreditasi Nasional Sekolah telah memberlakukan instrumen baru untuk akreditasi sekolah dan madrasah, yang disebut Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) Tahun 2020 (IASP 2020).

Instrumen baru itu menurut Wahyu, membawa perubahan paradigma dalam akreditasi, dari paradigma sebelumnya yang berbasis compliance menjadi paradigma berbasis performa.

“Instrumen ini telah mulai diterapkan pada pilot-implementasi (pilot implementation) sejak akhir 2020.
Perubahan ini tentu penting untuk dipahami dengan baik oleh sekolah-sekolah, mulai dari landasannya, konsepnya, sistemnya dan hal-hal teknis lainnya,” ujar Wahyu.

Politisi Golkar ini menerangkan,
Dalam basis data yang dimilikinya, tercatat ada 752 TK yang terletak di KabupatenSidoarjo, dimana terdiri dari 2 (0,27%) TK milik pemerintah (Negeri) dan 750 (99,73%) milik swasta.

Jika ditinjau dari status akreditasi, terdapat 185 (24,60%) TK di KabupatenSidoarjo sudah terakreditasi A, 383 (50,93%) TK terakreditasi B, 47 (6,25%) TK terakreditasi C dan sisanya belum terakreditasi (18,22%).

Kemudian jika ditinjau dari standarisasi, ada 38 (5,05%) TK di KabupatenSidoarjo, Jawa Timur sudah memiliki sertifikasi ISO 9001:2000, 26 (3,46%) memiliki sertifikasi ISO 9001:2008 dan sisanya belum tersertifikasi (91,49%).

Karenanya Wahyu berharap, Yayasan Pendidikan Sekolah yang salah satunya seperti Bustanul Athfal milik Aisyiyah, juga perlu untuk fokus dalam sebuah pelatihan, yang diharapkan kedepan seluruh TK nya terakreditasi.

“Kegiatan workshop ini juga dimaksudkan untuk menggerakkan seluruh komponen, guru, tenaga kependidikan, sekolah dan yayasan untuk selalu up to date dalam mempersiapkan akreditasi.
Semoga pelatihan ini dapat membantu unit – unit untuk mempersiapkan akreditasi serta mampu membawa pencerahan dan inspirasi bagi pengembangan mutu secara khusus di unit – unit karya Yayasan Pendidikan Sekolah,” harap Wahyu.

Pada slot lain yang ditampilkan, Wahyu mendorong agar sekolah KB TK yang belum terakreditasi, agar bisa secepatnya bisa naik kelas menjadi type A dengan akreditasi tersebut.

“Agar mutu lembaga PAUD ini bisa lebih meningkat, maka harus terakreditasi. Oleh sebab itu kami mendorong, kepada semua pengurus PAUD, untuk menyelesaikan dokumen lembaga, dan segera diajukan akreditasi,” ungkap ketua Partai Demokrat Sidoarjo ini.

Workshop yang berlangsung di Aula Delta Wiyata ini dibuka oleh Kabid PNF, Bapak Aris Nugroho MM.

Turut hadir Ketua Majelis Pauddasmen Kabupaten Sidoarjo,Rifda Abadiah, serta Ketua PDA Kabupaten Sidoarjo, Siti Zubaidah Syafi’i.

Siti Zubaidah, yang akrab disapa Bu Zuby, menegaskan bahwa PDA memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas lembaga PAUD, baik dalam aspek pembelajaran maupun tenaga pendidiknya. Saat ini, PDA Kabupaten Sidoarjo menaungi 77 TK/KB, dengan 41 lembaga telah berakreditasi A, 26 lembaga berakreditasi B, 1 lembaga berakreditasi C, serta sembilan lembaga baru yang masih dalam tahap pengembangan.

Melalui workshop ini, Zubaidah Syafi’i berharap para guru dapat memperoleh wawasan dan keterampilan baru untuk meningkatkan kualitas akreditasi di lembaga pendidikan masing-masing.

Sementara itu dalam materi lanjutan, Zahlul Yussar sekretaris komisi D DPRD Sidoarjo, memaparkan tentang tahapan proses akreditasi itu sendiri.

Zahlul menerangkan, agar proses akreditasi berjalan lancar, diminta sekolah TK yang mengajukan berproses secara wajar dan tidak dibuat-buat

Dengan begitu, siapapun yang bertugas sebagai asesor, akan memberikan penilaian secara baik, bahkan bisa memberikan arahan agar TK yang diajukan bisa lolos akreditasi.

“Kebanyakan yang tidak lolos itu karena persiapan ndadak dan tidak alami. Juga karena kurangnya menyampaikan dokumen publikasi sebagai penunjang lolosnya akreditasi,” ungkap sekretaris komisi D ini.

Tahapan akreditasi yang dimaksud Zahlul terdiri dari : (1) Permohonan Akreditasi, (2) Pemeriksaan Berkas Awal, (3) Desk Assessment,  (4) Visitasi, (5) Validasi dan Verifikasi, (6) Penetapan Status Akreditasi dan Penerbitan Sertifikat Akreditasi dan (7) Permohonan Reakreditasi.

Prosedur validasi dan verifikasi yang dimaksud ini menurut Zahlul, adalah tahapan percermatan terhadap hasil penilaian asesor desk assessment dan asesor visitasi akreditasi secara akurat.

“Termasuk didalamnya mencakup Kurikulum,KurikulumPerubahan, Jadual Kegiatan.,Kalender Pendidikan,Berita Acara sosialisasi Kalender pendidikan., serta Program Kegiatan atau Pembelajaran tiap Semesternya,” jelas Zahlul.

Terpisah, Ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Damroni Chudlori menyatakan, peningkatan kualitas akreditasi TK dan KB merupakan langkah penting dalam menjamin mutu pendidikan.

Akreditasi menjadi tolok ukur dalam menilai kelayakan suatu lembaga pendidikan, sehingga perbaikan kualitas akreditasi diharapkan dapat meningkatkan standar pembelajaran di TK/KB secara signifikan.

“Setiap sekolah TK di Sidoarjo memang mestinya sudah terakreditasi untuk meningkatkan mutunya,” ujar Damroni saat ditemui disela kunjungannya ke PAUD Bunga berseri Lebo Sidoarjo.

Damroni menambahkan, memang ada proses dan tahapan untuk akreditasi ini termasuk Asesor validasi dan verifikasi.

TK yang mau akreditasi, wajib menggunakan berbagai teknik validasi dan verifikasi data, seperti validasi konseptual maupun validasi logika.

“Dari seluruh proses ini, jika dilakukan dengan wajar dan memang sudah menjadi program keseharian dari TK yang ada, maka saya yakin akan lolos,” tutur Damroni.

Disisi lain, politisi PKB ini juga meminta ada keseimbangan antara peningkatan akreditasi sekolah TK dengan peningkatan akreditasi guru.

Akreditasi guru TK ini menurut Damroni, adalah proses penilaian kelayakan guru-guru di Taman Kanak-kanak (TK) untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.

“Akreditasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa guru-guru di TK telah memenuhi standar nasional pendidikan,” tutur Damroni. 

Untuk mendapatkan akreditasi, guru-guru TK ini, Damroni menjelaskan harus memenuhi persyaratan umum dan khusus, serta melengkapi dokumen yang diperlukan. 

“Standar yang dinilai dalam akreditasi guru TK diantarnya Standar kompetensi lulusan Standar penilaian pendidikan,” ulas Damroni.

Sebenarnya langkah mendorong Akreditasi untuk sekolah TK beserta gurunya ini cukup positif.

Pasalnya, Akreditasi guru dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap satuan pendidikan. 

Akreditasi merupakan bentuk pembuktian komitmen satuan pendidikan untuk memberikan layanan yang berkualitas. 

Akreditasi guru ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memilih satuan pendidikan. 

Guru TK yang terakreditasi dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya. 

“Guru TK yang terakreditasi dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada anak-anak, juga bertanggung jawab atas kemampuan dasar anak, seperti perilaku dan kehidupan sehari-hari,” jelas Damroni. (ADV/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *