
PD Aisyiyah Sidoarjo Ajak Ratusan Pendidik Bustanul Athfal Aisyiyah Upgrade Wawasan Penerapan Standart PAUD Inklusi
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Pentingnya penerapan standart PAUD Inklusi khususnya bagi KB/TK Bustanul Athfal Aisyiyah di Kabupaten Sidoarjo,
mendorong Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, menggelar kegiatan Workshop di Auditorium Ahmad Dahlan Umsida Sidoarjo, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan pendidik dari TK Bustanul Athfal SE Sidoarjo, Pimpinan Cabang dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo dengan total 500 peserta.
Selain itu, Workshop ini juga menghadirkan narasumber dari anggota dewan yakni H.Usman M.Kes (komisi D) dan Zakaria Dimas (komisi C), serta ahli pendidikan inklusif dan praktisi yang berpengalaman dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Dalam sambutannya, Zubaidah Syafi’i ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo, menekankan pentingnya pelaksanaan workshop penerapan standart PAUD inklusi untuk ini, mewujudkan pendidikan yang ramah dan merangkul keberagaman.
Diharapkan dengan workshop ini, bisa menjadi langkah awal yang signifikan, dalam membangun ekosistem pendidikan dini yang inklusif di Kabupaten Sidoarjo khususnya untuk TK Bustanul Athfal Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo .
“Kita berharap sekolah dapat menjadi tempat yang nyaman dan inklusif bagi semua anak tanpa terkecuali. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Aisyiyah, dalam mendukung program pendidikan nasional yang merata dan berkualitas,” ujar Zubaidah.
Dalam kesempatan ini, Zubaidah juga memaparkan keberhasilan SLB dibawah naungan Aisyiyah Sidoarjo, yang mampu menghantarkan anak didiknya mendiri dan mampu bekerja di beberapa instantis pemerintahan dan swasta
Tidak hanya itu, ke depannya, antara PD Aisyiyah Sidoarjo dengan Diknas, juga akan dilakukan MoU yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di bawah naungan Aisyiyah Sidoarjo.

Sementara itu dalam paparannya, H.Usman M.Kes yang didaulat menjadi Nara sumber pertama, memberikan penekanan pentingnya pemerataan pendidikan bagi siswa, khusunya yang berkebutuhan khusus.
Ini agar nantinya, siswa berkebutuhan khusus itu, memiliki kemampuan yang mumpuni ketika sudah terjun ke masyarakat.
“Ini juga harus dibarengi dengan sikap responsif, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar tidak ada inklusifitas pendidikan, sehingga anak-anak luar biasa merasa mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama di masyarakat,” ujar Abah Usman.
Selain itu, Abah Usman juga mengingatkan pentingnya Penyelarasan kurikulum bagi seluruh siswa, serta lembaga pendidikan diminta untuk menyiapkan ruang didik yang selaras dengan anak inklusi yang ada.
“Juga penting adanya monitoring dan peningkatan mutu pendidikan, sehingga keberadaan sekolah inklusi bisa menjadi wadah yang nyaman bagi anak anak luar biasa ini,” terang Abah Usman.

Sedangkan Zakaria Dimas anggota komisi C DPRD Sidoarjo, memberikan paparan masih kurangnya penanganan pendidikan bagi penyandang disabilitas di Sidoarjo, akibat masih minimnya anggaran yang ada.
“Dari data yang ada, dari jumlah 2000 an penyandang disabilitas di Sidoarjo, saat ini hanya bisa tertangani sekitar 600 an saja. Karenanya dengan workshop ini,
kita harapkan adanya peningkatan kemampuan pendidik dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus,” tutup Dimas. (Abidin)
Average Rating