Proses Belajar Terganggu Akibat Kondisi Kelas, Ketua Komisi D Langsung Gelar Sidak Sekolah -

Read Time:1 Minute, 30 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Akibat sekolah kekurangan ruang kelas ditambah sebagian kelas rusak berat, menyebabkan proses belajar mengajar siswa dibeberapa SDN menjadi terganggu.

Salah satunya yang terjadi di SDN Suruh Kecamatan Sukodono, dimana tiga kelas mengalami kerusakan parah pada atap kelas, yang akhirnya memaksa siswa untuk belajar di musholah, perpustakaan maupun teras kelas.

“Kita prihatin jika ada siswa yang proses belajar mengajarnya terganggu akibat kelas rusak. Karenanya kita ingin ada langkah cepat dari Diknas untuk masalah ini,” tutur H.Damroni Chudlori ketua komisi D DPRD Sidoarjo saat sidak di SDN Suruh bersama Kadikkab Sidoarjo, Senin (17/3/2025).

Masih menurut ketua fraksi PKB DPRD Sidoarjo ini, dampak negatif dari proses belajar mengajar di luar kelas itu, penyerapan ilmu dan konsentrasi siswa menjadi tidak maksimal.

“Fungsi perpustakaan juga terganggu karena untuk belajar mengajar siswa. Anak-anak juga tidak akan maksimal dalam menuntut ilmu jika tidak mendapatkan ruang yang nyaman,” ungkap Damroni.

Selain kelas yang rusak, jumlah siswa yang melebihi batas maksimal rombongan kelas, juga menjadi persoalan yang segera dipecahkan.

Contoh kasus menurut Damroni ada di SDN Anggaswangi yang juga menjadi lokasi sidak, dimana jumlah siswa di kelas 1 dan kelas 5 nya mencapai 38 siswa.

“Dengan jumlah siswa melebihi batas maksimal rombel itu, maka pembelajaran juga tidak maksimal. Tentu saja solusinya dengan menambah ruang kelas yang ada” ungkap Damroni lagi.

Sementara itu Dr. Tirto Adi, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo menyatakan untuk perbaikan tiga ruang kelas di SDN Suruh siap dilakukan pada tahun anggaran 2025 ini.

Perbaikan ini diprioritaskan, agar siswa bisa kembali belajar dengan baik dan nyaman di ruang kelas.

“Memang kurang pas jika belajar di Musolah maupun di ruang perpustakaan. Namun karena memang kondisi ruang kelasnya sudah tidak layak untuk dipakai, untuk sementara difungsikan yang ada dulu. insyaAllah kita renovasi pada tahun ini,” ungkap Tirto. (Abidin)