Tiga Nama Daftar Cakada Lewat PKB, Ini Analisa Dari IRPD Dan Cepad
SIDOARJO (liputansidoarjo.com) – Tiga tokoh politik Sidoarjo yakni H.Subandi SH, H.Usman M.Kes dan Hj Mimik Idayana , Senin kemarin resmi mendaftarkan diri melalui pintu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
H.Subandi dan Abah Usman, masing masing mengincar tiket rekomendasi untuk Bakal Calon Bupati dari PKB, sedangkan Mimik Idayana mencoba peruntungan untuk mendapat jatah rekom Bakal Calon Wakil Bupati dari PKB.
Yang menjadi sorotan dan perhatian banyak pihak, adalah keputusan Mimik Idayana untuk maju lewat PKB.
Padahal khalayak umum pun makfum, bahwa Mimik Idayana adalah kader Partai Gerindra, yang juga ketua Perempuan Indonesa Raya (PIRA) Sidoarjo.
Menurut Analisa pendiri Institute Research Public Development (IRPD) Nanang Haromain, dirinya yakin majunya Mimik lewat PKB ini, merupakan isyarat yang sudah diterima dari pusat.
“Saya yakin bu Mimik sudah pegang restu dari DPP Partai Gerindra, untuk juga mendaftar lewat PKB. Karenanya, dengan daftar itu, maka kesempatan untuk memdapat restu PKB sangat terbuka,” jelas Nanang.
Selain itu menurut Nanang,
PKB sebagai partai terbuka, tentu dimanfaatkan betul oleh Mimik Idayana untuk mendaftar sebagai personal.
Dan dengan waktu daftar yang berbarengan dengan H.Subandi sebagai Bacabup, dirinya yakin hal itu akan ditangkap sebagi sinyal oleh DPP Partai Gerinda dan PKB.
“Itu saya lihat sebagai langkah strategis, dan pasangan ini yang paling siap untuk Pilkada,” ujar Nanang.
Namun apa yang disampaikan Nanang Haromain ini, berbeda dengan analisa yang diberikan oleh Kasmuin
Koordinator Center for Participatory Development (CEPAD).
Kasmuin melihat, analisa yang bisa diajukan seputar pendaftaran Cabup Cawabup di Partai ini, masih sebatas analisa subjektif, karena fakta sebenarnya masih penuh rahasia.
Menurut Kasmuin, jika memang benar DPP PKB dan DPP Partai Gerindra
sepakat untuk Subandi dan Mimik Idayana, tentu cukup keduanya daftar di partai masing-masing dengan posisi berbeda.
“Sehingga nanti turunnya rekom adalah koalisi,” ujar Kasmuin.
Namun menurut Kasmuin, bisa jadi juga, ketika PKB tidak memberikan rekom kepada dua nama ini, maka Kedunya disiapkan untuk melalui Pintu Partai Gerindra.
“Dengan catatan tetap masih memerlukan satu partai parlemen untuk koalisi,” jelas Kasmuin.
Karena hal – hal yang masih penuh spekulasi ini, Kasmuin belum berani memberikan analisa yang pasti.
“Semua serba mungkin, termasuk rekomendasi PKB diberikan kepada Abah Usman, atau bahkan masuknya GM lagi dipercaturan Pilkada Sidoarjo 2024 melalui PKB atau partai lain,” jelas Kasmuin. (Abidin)
Average Rating