Tumpukan Sampah Dibuang Di Depan Pendopo, Ini Respon TPA Griyo Mulyo

Read Time:1 Minute, 50 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Gerakan Pekerja Kebersihan Seluruh Indonesia (GAPEKSI) bersama ratusan pekerja TPST melakukan unjuk rasa di depan Pendopo Kabupaten Sidoarjo Jl. Cokronegoro No. 1 Sidoarjo, Rabu (20/12/2023).

Dengan membawa spanduk dan pamflet berisi tuntutan peserta unjuk rasa menyuarakan aspirasinya di depan Pendopo Kabupaten Sidoarjo.

koordinator lapangan Dimas, Maygi Angga dan Wahyu Chicario Batistuta menyampaikan beberapa tuntutan diantaranya meminta Pemerintah melakukan revisi terkait pengenaan tarif pelayanan pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Griyo Mulyo sebagaimana terlampir dalam peraturan Bupati No. 51 tahun 2023 tentang Tarif Layanan pada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Tempat Pemprosesan Akhir Griyo Mulyo Kab. Sidoarjo

“Kita juga meminta Pemerintah Kab. Sidoarjo melakukan penghapusan terkait pengenaan tarif pelayanan angkutan sampah yang di tetapkan berdasarkan ritase angkutan,” ujarnya.

permintaan lain, yakni Pemerintah Menghapus penerapan system TOP UP BLUD terhadap para pengelola TPST di wilayah Kab. Sidoarjo.

Pemerintah Kab. Sidoarjo melakukan koordinasi dan pembahasan ulang dengan pengelola TPST di wilayah Kab. Sidoarjo, untuk menentukan solusi terbaik dan mendengarkan aspirasi dari para pengelola TPST, sehingga dapat dibuat peraturan yang di sepakati bersama dalam rangka pengelolaan sampah di Kab. Sidoarjo.

Perwakilan pengunjuk rasa melakukan orasi yg intinya ,Meminta kepada Bupati Sidoarjo jangan membodoi rakyat pengolah sampah serta meminta kepada Bupati Sidoarjo, jangan membuat kebijakan yg menyengsarakan pengolah sampah.

“Hari ini kami memperjuangkan hak kita awale pemerintah Sidoarjo menaikkan 1000 % di revisi menjadi 400 %,driver Truck pengangkut sampah seorang PNS dan sdh mendapat gaji dari pemerintah akan tetapi, jasa sampah didesa disuruh membayar lagi'” terang Dimas.

Karena kesal aksi mereka tdak mendapatkan tanggapan, akhirnya sampah yang berada di puluhan gerobak, dibuang di depan pendopo.

Hajid Arief Hidayat kepala TPA Griyo Mulyo Jabon mengatakan,bahwasanya GAPEKSI dalam aksinya Menolak adanya tarif privasi angkutan dan meminta penurunan adanya tarif pemrosesan akhir di TPS Griyo Mulyo.

“Sebenarnya yang mereka protes itu merupakan tarif yang sudah di turunkan dari tarif semula, kalau dulu di perbup 117 yang demo awal tahun itu tarifnya 300 sekian ribu per ton kalau di rata-rata.kemudian sekarang tarif angkutan dan pemrosesan akhir 100 ribu per ton kelayakan biaya penyelenggaraan angkutan dan pemrosesan akhir per ton dihitungkan oleh konsultan itu sebesar 300 ribu”,jelasnya. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *