Suara Lantang Forum Anak Sidoarjo Membuat Komisi D Terkesima

Read Time:1 Minute, 45 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Sikap tegas,lugas namun tetap dalam bahasa anak-anak, ternyata mampu menghipnotis anggota komisi D DPRD Sidoarjo.

Ini tergambar jelas, saat Rombongan Forum Anak Sidoarjo (FAS) melakukan audensi bersama komisi D, Selasa (8/8/2023).

Tidak sekadar menyampaikan banyaknya persoalan yang dialami anak-anak baik kasus asusila dan kekerasan, desakan dan penerapan kebijakan hukuman, juga disampaikan anak-anak Sidoarjo ini, demi terwujudnya keadilan anak.

Sehingga, decak kagum dan tepuk tangan dari wakil rakyat yang membidangi komisi D yakni Ketua komisi Abdillah Nasih, Sekretaris komisi Bangun Winarso dan beberapa anggota yakni Ainun Jariyah, Aditya Nindyatman, M. Thoriqul Huda, dan Rezza Ali Faizin pun menggema.

Ketua Forum Anak Sidoarjo Nayla Sabhita mengatakan, dirinya datang bersama pendamping, fasilitator, dan anggota forum anak membawa ”suara” 1.300 anak.

Aspirasi itu dijaring dari 18 kecamatan di seluruh Sidoarjo. Mereka adalah anak-anak berusia 14 sampai 18 tahun.

”Forum Anak Sidoarjo ini semacam DPR kecil. Pelopor aksi-aksi baik anak,” kata Candra, pendamping FAS.

Forum dialog baru saja dimulai. Anak-anak melontarkan opini-opini kritis.

Suara lepas dan polos.

Rata-rata terdengar runtut dan teratur. Terus terang dan tajam.

Tercatat setidaknya ada sebelas suara yang hendak disampaikan.

Di antaranya, ada sekolah yang mendeklarasikan diri sebagai sekolah ramah anak.

Tapi, ternyata masih ada praktik perundungan (bullying) di sana. Pelakunya siswa-siswa sekolah sendiri.

”Kami minta pemerintah mengkaji lagi sebutan itu,” ungkap salah satu anggota Forum Anak Sidoarjo.

Anak-anak juga meminta pemerintah lebih selektif dalam menyalurkan BSM.

Siswa miskin dan berprestasi tidak diberi.

Sebaliknya, siswa yang mampu justru dapat karena melakukan cara yang tidak terpuji.”Caranya dengan memalsu data dari kepala desa,” kata mereka.

Abdillah Nasih menyatakan, masalah-masalah yang diungkap anak-anak ini menjadi pekerjaan rumah (PR).

Mana yang merupakan PR dinas pendidikan, satpol PP, dan dinas-dinas lain.

”Pemerntah harus hadir untuk menyelesaikannnya,” tegas legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Anggota Komisi D Aditya Nindyatman berpendapat, anak-anak dalam Forum Anak Sidoarjo ini perlu dilibatkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

Mereka dapat menyampaikan aspirasi pada forum ini.

”Bisa ikut musrenbang dari desa, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi,” ungkapnya. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *