"Dipaksa" Turun Dari Jabatan Ketua PPK Wonoayu, Wienar Siap Lawan KPU Sidoarjo -

Read Time:1 Minute, 24 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Persoalan antara PPK Wonoayu dengan Kepala Desa Semambung dan Desa Lambangan terkait rekrutmen PPS, nampaknya terus berkembang dan menjadi persoalan baru.

Pasalnya, Ketua PPK Wonoayu Wienar Bagus Nurhendra menyebutkan ada kesan ‘Paksaan” dari KPU Sidoarjo, yang mendorong pergantian ketua PPK Wonoayu dengan dalih sudah ada pleno anggota PPK Wonoayu di kantor KPU Sidoarjo.

Menurut Wienar, memang benar ada undangan klarifikasi dari KPU Sidoarjo untuk mencairkan persoalan di Wonoayu.

Namun, klarifikasi itu bukan menggelar rapat pleno pergantian ketua KPU Sidoarjo.

“Saya juga heran, kenapa tiba-tiba ada kalimat pleno pergantian? padahal setahu saya, itu undangan klarifikasi bukan untuk pleno penggantian ketua PPK Wonoayu,” ujar Wienar, Rabu (22/3/2023) saat jumpa pers di kawasan KNV.

Masih menurut Wienar Bagus, yang juga sangat janggal, salah satu komisioner KPU Sidoarjo berinisial AA, mendorong agar ada pleno pergantian ketua KPU Wonoayu dengan tenggat waktu yang diberikan.

“Kalau dikudeta seperti ini, saya akan melawan. Ini sudah menginjak harga diri saya, tidak ada kesalahan yang saya buat, kok tiba-tiba karena sikap dari paguyuban kepala desa Wonoayu yang tidak sejalan, saya diminta untuk diganti,” jelas Wienar.

Sementara itu soal kisruh di Desa Semambung soal rekrutmen anggota PPS, Wienar mengaku sudah mengirimkan 6 nama lolos seleksi, yang salah satunya suami Kades Semambung kepada KPU Sidoarjo.

Sedangkan persoalan suami Kades Semambung tidak terpilih menjadi 3 anggota PPS, itu merupakan domain dari KPU Kabupaten Sidoarjo.

“Kita bukan yang memutuskan siapa yang berhak jadi PPS, karena itu hak dari KPU Kabupaten. Lah kenapa kita disuruh turun jabatan dari ketua PPK Wonoayu,” tutup Wienar.

Sementara itu M.Iskak ketua KPU Sidoarjo menyatakan pihaknya akan melakukan klarifikasi dengan PPK Wonoayu untuk mendinginkan suasana. (Abidin)