Giat Abah Sutadji Di Jum’at Berkah, Kerja Bhakti Bersihkan Sampah Kali Kedensari, Sekaligus Pantau Banjir Di Kedungbanteng

Read Time:2 Minute, 9 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Sebagai upaya antisipasi musibah banjir, sekaligus sebagai kegiatan Jum’at pagi sebagai anggota dewan di Dapil Sidoarjo II (Tanggulangin), H.Sutadji anggota komisi D DPRD Sidoarjo, terjun langsung membersihkan sampah di kali Desa Kedensari Kecamatan Tanggulangin, Jum’at (24/1/2025) pagi.

Bersama kepala dinas Perikanan Dwijo Prawito, Camat Tanggulangin Sabino Mariano, Danramil Tanggulangin serta Kepala Desa Kedensari Mustakin, Abah Sutadji tidak segan turut menarik tumpukan sampah rumah tangga dan enceng gondok, yang memenuhi kali mati Kedensari.

“Kita prihatin dengan banyaknya sampah di kali mati ini. Karena kebersihan sungai ini, menjadi faktor utama untuk mencegah banjir di musim penghujan,” ujar Abah Sutadji disela-sela kerja bhakti.

Sembari menarik sampah untuk dikumpulkan dibahu kali, Abah Sutadji juga memberi semangat puluhan warga, yang turut membantu bersih-bersih sungai ini.

Dari pantauan di lokasi, ada dua lokasi titik kerja bhakti ini. Untuk warga perempuan yang ikut kerja bhakti, fokus membersihkan sampah di area taman.

Sedangkan warga laki-laki, turun membersihkan sampah di kali mati.

“Aliran air dari kali mati Kedensari ini, menuju sungai Avur Gedang Rowo,” tutur Kades Kedensari yang ikut kerja bhakti.

Kegiatan kerja bhakti Jumat pagi ini, merupakan kegiatan rutin yang digelar dalam upaya mencegah banjir khususnya di musim penghujan ini.

Setelah sekitar satu jam selesai bersih-bersih kali Kedensari, Abah Sutadji bersama Camat Tanggulangin, meluncur melakukan sidak di kawasan empat desa sisi timur langganan Banjir.

Di Desa Kedung Banteng, Abah Sutadji menyempatkan diri meninjau posko pengungsi warga di gedung TPQ 2 Kedung Banteng.

Saat bertemu dengan puluhan ibu-ibu yang ada di Posko, Abah Sutadji menyatakan segera berkordinasi dengan Dinas sosial untuk pemenuhan kebutuhan pengungsi.

“Kita minta Dinsos terus melakukan pendataan kebutuhan Warga terutama soal makan dan istirahatnya,” ujar Abah Sutadji.

Dari posko, rombongan bergerak
menuju SDN Banjarasri yang tergenang hampir 50 meter.

Disini Abah Sutadji berdialog dengan beberapa guru yang berada di posko depan sekolahan.

“Anak-anak sementara belajar secara daring di rumah karena kondisi sekolahan banjir,” tutur Sulis kepala sekolah Banjarasri.

Abah Sutadji juga menyempatkan diri untuk masuk ke gerbang sekolahan untuk mengukur langsung ketinggian air.

Namun karena ketinggian air cukup dalam, Abah Sutadji bersama guru guru hanya bisa tertahan di depan gerbang.

Kondisi banjir di sekolah SDN ini, juga terjadi di SMPN 2 Tanggulangin.

Meskipun ada pompa yang disiapkan di area sekolahan, namun tidak bisa digunakan karena gorong-gorong pembuangan air lebih rendah dari jalan desa.

Jika dipaksakan untuk menyedot air di sekolah dan dialirkan ke depan, maka rumah warga yang terendam nanti.

“Kita akan suarakan kondisi ini ke rapat komisi untuk bisa segera dikomunikasikan dengan dinas terkait untuk solusi jangka pendeknya,” tutup Abah Sutadji. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *