
Temukan Kasus Balita Gizi Buruk, Komisi D Minta Masyarakat Pro Aktif Laporkan Kasus Serupa
SIDOARJO (liputansidoarjo.com) – Penanganan stunting di Kabupaten Sidoarjo, membutuhkan kepedulian sejumlah pihak khususnya dari internal keluarga penderita gizi buruk.
Selain itu juga, sinergi dari berbagai elemen, diperlukan untuk menurunkan penderita stunting di Sidoarjo yang kadang tidak terdeteksi.

Pesan ini disampaikan ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Damroni Chudlori, saat mengunjungi kediaman Nasila efrin Agustina (5), Balita penderita kekurangan gizi di Desa Kemantren Tulangan, Senin (6/1/2025).
“Kolaborasi seluruh elemen masyarakat ini, setidaknya bisa mendeteksi anak-anak penderita kurang gizi, agar segera mendapat perawatan,” ujar Damroni saat berkunjung di kediaman Nasila efrin Agustina ini, balita penderita kekurangan gizi di Desa Kemantren Tulangan, Senin (6/1/2025).
Dalam kunjungannya bersama Pratama Yudiarto SH anggota komisi D dari FGerindra, Damroni Chudlori terlihat cukup prihatin dengan kondisi Nasila efrin Agustina ini.
Bagaimana tidak, disaat anak-anak kecil se usianya bisa berjalan dan berlari untuk main, Nasila masih harus belajar untuk menapakkan kakinya untuk berjalan.
“Kita sangat sedih dengan kondisi putri Nasila ini. Dari pengakuan ibunya, kondisi seperti ini sudah sejak usia 1 tahun ,” ujar Damroni.
Dwi Setya kusrini ibu Nasila yang menemui kedua wakil rakyat ini, hanya bisa menangis, sembari mengaku sudah membawa putrine ke beberapa pengobatan alternatif dan terapi.
“Kita sudah berikan pengobatan terapi, tapi memang belum pernah saya berikan obat secara medis ke rumah sakit,” tutur Dwi.
Untuk mengetahui penyebab dan langkah pengobatan dari kecilnya kondisi kaki Nasila, ketua komisi D melakukan kordinasi dengan kepala Puskesmas Tulangan dan pihak Desa Kemantren.
Tak berselang lama, dua tim kesehatan datang melakukan pengecekan kesehatan Nasila, untuk mencari penyebabnya.
“Dari kemungkinan yang ada, anak Nasila ini memang kekurangan gizi sejak masih usia 1 tahun. Setelah kita telisik ke ini dan Neneknya, ternyata sudah hampir tiga tahun ini Nasila tidak pernah ikut Posyandu. Jadinya tidak terpantau asupan gizi dan kesehatannya oleh tim Posyandu desa,” jelas salah satu dokter yang hadir.
Selanjutnya, setelah memberikan edukasi kepada ibu dan nenek Nasila, pihak Puskemas menyatakan kedepannya akan melakukan pantauan secara maksimal kepada kesehatan Nasila.
Ini untuk memastikan, Nasila mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkala, sebagai upaya mengembalikan kondisi standart gizi untuk anak usia 5 tahun. (Abidin)
Average Rating