Pejabat Bank BUMD Ini Nyatakan Clear, Tidak Ada Staff Yang Tersangkut Urusan KPK Di Sidoarjo
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Disangkutpautkannya staff salah satu Bank BUMD terkait operasi penangkapan KPK terhadap dua ASN Pemkab Sidoarjo berinisial AS dan S masing-masing dari bagian AP dan BPPD Sidoarjo pada Kamis kemarin, membuat petinggi Bank ini meluruskan dan mengklarifikasi.
Salah satu pejabat Bank BUMD di Sidoarjo ini saat dikonfirmasi menyatakan, bahwa seluruh staff tidak ada yang tersangkut dalam persoalan penangkapan oleh KPK itu.
“Kita clear tidak ada staff kita yang berkaitan dengan persoalan OTT KPK di Sidoarjo, apalagi sampai dibawa ke Jakarta. semua staff bekerja dengan normal dan tidak ada yang absen bekerja,” jelas pimpinan Bank BUMD ini yang enggan disebutkan namanya.
Memang awalnya, dari pengakuan S bahwa uang milyaran yang disita KPK dari kediamannya, berkaitan dengan urusan pribadi dengan Bank BUMD ini.
Namun setelah dikonfrontasi dan diklarifikasi dengan staff dan data Bank BUMD ini, ternyata tidak ada bukti apapun yang berkaitan antara uang temuan itu dengan urusan di Bank BUMD ini.
“Untungnya KPK bergerak cepat melakukan klarifikasi dan hasilnya clear Bank kita tidak terlibat,” ujarnya.
Petinggi Bank BUMD ini juga menyatakan, sebelum dan sesudah berita KPK ini, tidak ada transaksi penarikan mencurigakan dengan nilai tidak wajar.
“Semua penarikan wajar ditarik oleh nasabah yang berhak menarik dananya. Setelah ditarik oleh nasabah peruntukan uang itu untuk apa dan untuk siapa, bukan ranahnya bank lagi,’ tuturnya.
Sementara itu Pasca kejadian Kamis itu, hampir mayoritas nomor selular pejabat BPPD off semua.
Nomor selular Ari Suryono Kepala BPPD Sidoarjo, bahkan tidak bisa dihubungi sejak Kamis.
staff Kantor AP maupun kantor BPPD saat diinvestigasi pun tidak ada yang tahu kemana Ari Suryono berada.
Seperti dilansir melalui media nasional KP, Penyidik KPK telah menangkap sejumlah pegawai di kantor pelayanan pajak daerah dan menyegel beberapa ruangan untuk mengoptimalkan penyelidikan perkara.
”Memang betul ada kegiatan KPK di sana dan sekarang masih berproses kegiatan dimaksud sehingga kami belum dapat menyampaikan secara utuh dan lengkap,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, Jumat (26/1/2024), di Jakarta.
Ali mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan KPK di Sidoarjo tersebut terkait dengan dugaan pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah.
Penyelidikan itu merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat kepada lembaga antirasuah.
Dari proses penyelidikan yang masih terus berjalan tersebut, penyidik KPK sudah menangkap dan menahan beberapa pegawai di Kantor Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.
Akan tetapi, masih ada proses penyelesaian dari kegiatan tersebut yang harus dilalui.
”Nanti pasti kami akan sampaikan setelah seluruhnya selesai. Pada prinsipnya malam ini kami sudah mengonfirmasi, betul ada kegiatan KPK di Sidoarjo,” kata Ali Fikri.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, KPK menyita sejumlah uang dikediaman S saat melakukan penangkapan.
Uang milyaran ini, diduga merupakan hasil dari penarikan uang jasa pungut (Japung), yang dilakukan secara masif oleh individu individu yang memang mendapatkan jatah.
Setelah diambil, uang ini ternyata dihimpun menjadi satu di S yang disebut-sebut sebagai “bendahara” ini.
Sedangkan KPK, pada hari ini dikabarkan akan melakukan release hasil operasinya di Sidoarjo (Abidin)
Average Rating