Usulkan Holding BLUD RSUD, Bukti Bupati Sidoarjo Tingkatkan Layanan Kesehatan Masyarakat

Read Time:3 Minute, 3 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Kabupaten Sidoarjo memulai langkah besar dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas dan bersandar tinggi.

Gedung Pusat Terpadu (GPT) RSUD Sidoarjo mulai dibangun.

Bupati Ahmad Muhdlor menyatakan telah mengusulkan juga pembentukan holding BLUD RSUD demi menjaga mutu layanan rumah sakit di Sidoarjo.

Usulan pembentukan holding manajemen pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkab Sidoarjo itu diharapkan mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat.

Jika usul tersebut terealisasi, Sidoarjo bakal menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem pengelolaan rumah sakit pemerintah dalam satu manajemen.

Yaitu, holding Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Sidoarjo.

Bupati Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menginginkan ada standardisasi layanan di semua rumah sakit milik pemkab.

Pembentukan holding BLUD RSUD dinilai akan memudahkan penerapan standard operational procedure (SOP). Baik sistem manajemen maupun mutu layanan. Lebih efektif dan efisien.

Saat ini, lanjut dia, Kabupaten Sidoarjo punya dua rumah sakit. RSUD Sidoarjo dan RSUD Sidoarjo Barat.

Manajemen pengelolaannya masih sendiri-sendiri.

Ke depan, apabila holding terbentuk, cukup satu manajemen induk yang mengontrolnya.

Yang paling penting, standar dan mutu pelayanan rumah sakit milik pemkab bisa terjaga.

”Ini jauh lebih efektif,” ungkap Gus Muhdlor di sela-sela ground breaking pembangunan Gedung Pusat Terpadu RSUD Sidoarjo pada Sabtu (8/7/2023).

Di Jawa Timur, saat ini ada tiga rumah sakit yang sudah tipe A. Masing-masing RS dr. Soetomo Surabaya, RS dr. Saiful Anwar Malang (kedunya milik Pemprov Jatim) serta RSPAL dr. Ramelan Surabaya milik TNI AL.

Upaya RSUD Sidoarjo untuk naik ke tipe A ini telah dimulai dengan ground breaking pembangunan GPT pada Sabtu (9/7/2023).

Gedung tersebut menjadi langkah besar dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya.

”Kami berharap dengan adanya gedung baru ini, kami dapat meningkatkan status RSUD menjadi rumah sakit tipe A dan memenuhi standar layanan yang lebih tinggi,” kata Direktur Utama RSUD Sidoarjo dr. Atok Irawan, Sp.P setelah mendampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor pada Sabtu lalu.

Bupati Ahmad Muhdlor menyatakan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan terus berupaya meningkatkan perbaikan layanan kesehatan.

Salah satunya, membangun sistem holding rumah sakit. Rumah-rumah sakit di Sidoarjo yang tipe C wajib naik menjadi tipe B. Tipe B naik menjadi tipe A.

Gus Muhdlor (sapaan Bupati Muhdlor) menegaskan, dirinya ingin orang yang berkunjung ke rumah sakit tidak hanya orang-orang yang sakit.

Orang sehat pun bisa ke rumah sakit. Misalnya untuk pemberian vitamin agar tetap sehat dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

”Tentunya, dengan terus berbenah dalam pelayanan,” ucapnya.

Perbaikan layanan dan saran-prasarana yang semakin baik  di rumah sakit juga ikut mengerek kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sidoarjo.

Saat ini IPM Sidoarjo mencapai 81,02. Terus meningkat dari 80,29 pada 2020 dan 80,64 pada 2021. Indeks Pembangunan Manusia bisa dilihat dari harapan hidup (kesehatan), pendidikan (angka rata-rata lama sekolah), dan standar hidup layak (produk nasional bruto per kapita).  

“Peningkatan IPM ini tentu turut meningkatkan kesejahteraan, kenyamanan, serta kemaslahatan seluruh masyarakat Sidoarjo,” ungkap Gus Muhdlor.

Kabupaten Sidoarjo telah memulai langkah besar dalam memberikan layanan kesehatan bermutu tinggi. Gedung Pusat Terpadu (GPT) RSUD Sidoarjo dibangun.

Anggarannya Rp 70 miliar.  Bupati Ahmad Muhdlor menyatakan telah mengusulkan pembentukan holding BLUD RSUD demi menjaga mutu layanan rumah sakit di Sidoarjo.

Usulan pembentukan holding manajemen pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkab Sidoarjo itu diharapkan segera mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat.

Jika usul tersebut terealisasi, Sidoarjo bakal menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem pengelolaan rumah sakit pemerintah dalam satu manajemen. Yaitu, holding Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Sidoarjo.

Bupati Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) menginginkan ada standardisasi layanan di semua rumah sakit milik pemkab. Pembentukan holding BLUD RSUD dinilai akan memudahkan penerapan standard operational procedure (SOP). Baik sistem manajemen maupun mutu layanan. Lebih efektif dan efisien. (Adv/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *