Kedung Banteng Banjir Tahunan, FPKS Keras Tolak Pengeboran Minyak Dilanjutkan

Read Time:1 Minute, 37 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Kondisi memprihatinkan yang dialami Kedung Banteng dan Banjar Asri Tanggulangin akibat banjir tahunan, mendorong fraksi PKS DPRD Sidoarjo bersuara lantang.

Aditya Nindyatman

Kepada pemerintah pusat, FPKS meminta untuk menunda atau menghentikan rencana pengeboran Sumur minyak baru, yang bakal dilakukan di desa Kedung Banteng.

Wakil ketua FPKS DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman ST memaparkan, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan fraksinya, untuk bersikap tegas itu.

Diantaranya terjadi banjir berhari hari di lingkungan warga dalam beberapa tahun terakhir ini.

Penurunan tanah yang terjadi dengan cepat dalam waktu beberapa tahun terakhir

“Juga Belum ada kajian secara komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah, mengenai analisa dampak lingkungan ketika pengeboran gas ini dilakukan,” ujar Aditya.

Masih menurut anggota komisi D ini, memang pendapatan daerah Sidoarjo akan bertambah, ketika dana bagi hasil migas dilakukan share oleh pemerintah pusat.

Namun yang harus menjadi pertimbangan, adalah mengenai dampak lingkungan serta apa yang terjadi di masa depan secara jangka panjang terutama utk masyarkat desa Kedung banteng dan Banjarasri.

“Apalagi sudah banyak laporan warga, bahwa terjadi kondisi yang belum pernah dialami warga selama ini,” jelas Aditya.

Sebelumnya komisi D DPRD Sidoarjo sudah melakukan sidak lokasi banjir pada hari Senin, dan tindak lanjut setelah sidak dengan mengundang OPD yang berkaitan untuk hearing, juga dilakukan pada Selasa.

Hearing yang dipimpin Abdillah Nasih ketua komisi D didampingi Bangun Winarso selaku sekretaris komisi, berjalan cukup padat dengan berbagai masukan.

Beberapa OPD yakni BPBD, Dinsos, Dinkes, Dikbud, Camat Tanggulangin.
serta Kades Kedungbanteng, Banjarpanji, Banjarasri, dan Kades Kalidawer yang juga turut hadir, mengikuti hearing dengan seksama.

Banyak persoalan dibahas untuk menangani masalah banjir rutin ini.

Salah satunya adalah pemenuhan fasilitas MCK dan obat-obatan serta kebutuhan sembako bagi masyarakat empat desa diatas.

Hujan deras dengan intensitas tinggi selama dua hari sejak Sabtu (28/1/2023) lalu, menyebabkan empat desa di Tanggulangin, terendam banjir.

Empat desa yang terendam banjir, yakni Desa Kedungbanteng, Desa Banjarasri, Desa Banjar Panji, dan Desa Penatarsewu.

Keempat desa ini merupakan langganan banjir saat musim hujan. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *