Dinas Kebersihan Bakal Jadikan Pengolahan Sampah Menjadi BLUD

Read Time:1 Minute, 51 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Menangani persoalan sampah di Sidoarjo, tidak cukup hanya dengan upaya sederhana melalui himbauan pemilahan sampah saja.

Lebih dari itu, dibutuhkan langkah tegas dan konsisten melalui aturan baku, sebagai upaya merubah cara pandang warga Sidoarjo bahwa persoalan sampah merupakan persoalan bersama.

M.Bahrul Amiq saat di TPA Jabon

Berlandaskan ini, M.Bahrul Amiq kepala dinas lingkungan hidup dan kebersihan Sidoarjo, siap menjadikan bidang pengelolaan sampah ini menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada tahun 2023 mendatang.

“Dengan BLUD ini, kita harapkan sistem pengolahan sampah kita akan semakin profesional dan semakin baik. Tentu saja ada pasti ada perubahan signifikan antara pengolaan sampah sebelumnya, dengan nanti setelah kita terapkan BLUD,” jelas Bahrul Amiq, Jum’at (14/10/2022).

Perbedaan yang dimaksud Bahrul Amiq ini, salah satunya dengan biaya pengolaan sampah yang masuk ke dalam TPA.

“Biaya pengolaan sampah ini akan kita ukur dengan berat sampah yang dikirim ke TPA. Pasti ada beban biaya iuran sampah yang naik. Namun sekali lagi ini harus dilakukan, agar masyarakat semakin sadar, bahwa penanganan sampah ini memang membutuhkan biaya besar,” jelas Bahrul Amiq.

Sampai saat ini lanjut Amiq, iuran sampah yang dibebankan ke warga di setiap desa terbilang sangat murah.

Bahkan ada wilayah yang masih menarik iuran sampah di bawah Rp 10 ribu tiap bulan.

“Padahal idealnya, iuran sampah ini antara Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu tiap bulan, dengan asumsi perhitungan sampah yang dihasilkan tiap warga adalah 0.6 kg per hari,” ulas Bahrul Amiq lagi.

Pemkab Sidoarjo sampai hari ini juga terus berikhtiar mengurai masalah sampah ini.

Salah satunya dengan memperbaiki tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) kawasan yang menaungi beberapa desa.

Pada tahun ini, ada empat TPST kawasan yang akan diperbaiki. Yakni, TPST kawasan Banjarbendo, TPST kawasan Taman, TPST kawasan Barengkrajan Krian, dan TPST Lingkar Timur. Perbaikan tersebut berfokus pada bangunan dan infrastruktur.

Total anggaran yang disiapkan untuk perbaikan tersebut mencapai Rp 3,2 miliar. Perinciannya, perbaikan di TPST Banjarbendo Rp 1,1 miliar, TPST kawasan Taman Rp 714,6 juta, TPST Lingkar Timur Rp 714,8 juta, dan TPST kawasan Barengkrajan Krian Rp 714,8 juta.
M. Bahrul Amig menyebutkan, perbaikan itu fokus pada empat TPST yang menaungi beberapa desa di sekitarnya.

Artinya, kapasitas pengelolaan sampah di TPS bersangkutang cukup besar. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *