Percepat Pemerataan Pendidikan Tingkat Atas, Dewan Dukung Pembangunan SMAN Baru Di Sidoarjo
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Keberadaan sekolah khususnya untuk tingkat sekolah atas dan kejuruan di Kabupaten Sidoarjo, memang perlu dilakukan penambahan.
Lantaran saat ini, khususnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Sidoarjo, hanya berada di lingkup daerah perkotaan saja.
Misalnya SMAN 1 hingga 4, seluruhnya berada di Kecamatan Sidoarjo
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sendiri, telah menyiapkan lahan untuk pemerataan SMAN dan SMK tersebut.
SMKN baru yang akan dibangun, rencananya berada di Kecamatan Sedati.
“InsyaAllah akan dibangun di Kecamatan Sedati, sudah dilakukan kordinasi antara Pemkab Sidoarjo dengan Propinsi dan pemerintah pusat,” ujar H.Usman ketua DPRD Sidoarjo, saat mengikuti peringatan hari Pendidikan Nasional 2022.
Ketua DPRD Sidoarjo Usman mengatakan, kualitas pendidikan di Sidoarjo memang harus terus ditingkatkan.
Baik itu melalui sarana dan prasarana hingga kualitas pendidikanya.
“Kami di DPRD mendukung penuh anggaran untuk peningkatan mutu pendidikan, termasuk kita dukung penyiapan lahannya,” terangnya.
Wakil Bupati Sidoarjo Subandi juga membenarkan akan adanya pembangunan SMAN di wilayah Kecamatan Sedati ini.
“Lahan 16 hektar pun juga sudah disiapkan di wilayah Desa Banjarkemuning Kecamatan Sedati. Kami juga berharap agar pembangunan sekolah ini cepat dilaksanakan di tahun 2021 ini, karena dari segi fisik sudah ada, tinggal anggarannya saja. Semoga cepat terealisasi,” ujarnya.
Sebenarnya tidak hanya di Kecamatan Sedati saja, di wilayah Sidoarjo barat yakni kecamatan Tarik, Prambon dan Sukodono menurut Wabup, juga sudah layak untuk didirikan SMAN baru.
Dengan begitu, maka pemerataan pendidikan SMAN di Sidoarjo akan semakin cepat terlaksana.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor sendiri, tengah memperjuangkan pembangunan tiga sekolah baru tingkat menengah dan atas.
Penambahan sekolah baru tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah, untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan di Sidoarjo.
Pembangunan sekolah baru yang diperjuangkan oleh Gus Muhdlor yakni sekolah SMK Negeri Sedati dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulangan.
Saat ini pemkab Sidoarjo sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kolaborasi dalam pembangunan SMK Negeri Sedati.
Pemkab juga menjalin komunikasi dengan Kementerian Agama untuk merealisasikan pembangunan sekolah MAN 2 Tulangan.
“Penambahan sekolah baru MAN 2 Tulangan dan SMK Negeri Sedati sedang kita perjuangkan. Keberadaan sekolah baru tersebut bertujuan untuk membangun SDM yang unggul lewat pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan. Untuk SMPN 2 Tulangan pembangunannya dilaksanakan tahun 2022,” ujar bupati alumni Fisip Unair Surabaya itu.
Sementara itu, salah satu indikator keberhasilan pendidikan, salah satunya mengacu pada Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).
Jika tahun ini Sidoarjo bisa menambah sarana pendidikan, maka tujuan untuk meningkatkan baik HLS maupun RLS bisa tercapai.
Dalam 2 tahun terakhir, angka HLS dan RLS terus meningkat.
Pada 2020 HLS berada di angka 14,93 tahun dan meningkat pada 2021 menjadi 15,01 tahun.
Artinya siswa SD yang berusia 7 tahun memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan hingga 15 tahun kemudian atau setara D3.
Sedangkan angka RLS pada 2020 mencapai 10,50 tahun.
Pada 2021 ada peningkatan menjadi 10,33 tahun.
Artinya, rata-rata masyarakat Sidoarjo menempuh pendidikan hingga tingkat SMA.
Target HLS dan RLS tahun ini kembali meningkat.
Untuk HLS menjadi 15,22 tahun. Sedangkan RLS 10,79 tahun.
Abdillah Nasih ketua Komisi D DPRD Sidoarjo mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan HLS dan RLS adalah pemenuhan sarana pendidikan. Hingga 2021 ada 819 SD, 417 SMP, dan 223 SMA.
Adanya penambahan SMA negeri di Sedati tentunya akan menambah kesempatan sekolah bagi masyarakat. “Itu nanti yang akan meningkatkan angka HLS dan RLS,” ujarnya.
Dia berharap penambahan sarana pendidikan bisa dilakukan setiap tahun. Terutama untuk wilayah-wilayah yang minim sekolah negeri.
“Terutama di tingkat SMP dan SMA, termasuk SMK, masih perlu banyak di beberapa kecamatan,” imbuhnya.
Untuk penambahan SMP negeri, pemkab dan dewan setuju masing-masing kecamatan minimal ada dua.
Sedangkan untuk penambahan SMA atau SMK negeri, pihaknya akan berkoordinasi dengan provinsi Jatim yang memiliki kewenangan. “Jika dibutuhkan tanahnya, kami siap mencarikan,” tegasnya.
Menurut Nasih, pertumbuhan yang positif, baik RLS maupun HLS, menjadi modal penting untuk mendukung pembangunan di Sidoarjo.
Dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang semakin membaik dari sisi tingkat pendidikan, pembangunan secara umum juga akan berlangsung lebih baik.
Sementara itu, penambahan SMA Negeri di Sidoarjo juga menjadi perhatian dari anggota dewan Propinsi jatim yang juga ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo Adam Ruady.
Saat penyerapan Aspirasi Masyarakatdi desa Balongbendo, tepatnya di Gedung Serbaguna Sawaluh, kecamatan Balongbendo Sidoarjo, Adam menerima keluhan masyarakat yang berkaitan dengan usulan mendirikan SMAN-MA di wilayah Balongbendo.
“Saya berharap pemerintah provinsi memberikan perhatian khusus untuk pembangunan unit sekolah baru di Balongbendo, karena kemarin permintaan warga banyak sekali yang ingin di wilayah Balongbendo ada SMAN-MA. Warga di sana kesusahan untuk masuk SMAN, di sana hanya ada satu SMA negeri, yaitu SMA Negeri Krian. Sedangkan para orang tua ingin anaknya yang lulus SMP segera mendapatkan sekolah lanjutan didaerahnya,” terang politisi Golkar ini.
Anggota komisi E ini menuturkan, anak-anak yang lulus SMP Balongbendo tidak tercover sama sekali, sehingga banyak warga yang berharap. Karena saya sebagai anggota komisi E dan membidangi pendidikan, jadi SMA-SMK menjadi domain dari provinsi Jawa Timur.
“Saya berharap agar terealisasi tahun depan untuk dianggarkan pada APBD. Pendidikan di wilayah Sidoarjo barat kalau SMA kan tidak bayar, jadi memang rata-rata dari masyarakat yang tinggal di situ standar ekonominya sangat memprihatikan. Bahkan di daerah Krian itu ada sampai jalannya disebut sebagai kampung pengemis. Cukup memprihatinkan, sehingga butuh banyak uluran tangan dari pemerintah,” sambung Adam.
“Sebentar lagi tahun ajaran baru, oleh karena itu warga sangat berharap ke depannya ada SMAN-MA supaya masyarakat bisa merasakan pendidikan gratis, disamping meringankan beban kehidupan keluarga, adanya SMAN-MA juga meningkatkan kecerdasan masyarakat di daerah tersebut,” pungkasnya.(Adv/Abidin)
Average Rating