Getol Berjuang Di Bidang Kesehatan Masyarakat, Ketua Aisyiyah Sidoarjo Raih Kartini Award Dari Iriana Jokowi
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyerahkan penghargaan kepada para perempuan berjasa dan berprestasi, dalam rangkaian puncak acara Hari Kartini, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (21/4/2022) lalu.
Penghargaan tersebut merupakan penghargaan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wuri Ma’ruf Amin.
Yang menarik dari pemberian penghargaan itu, ST Zubaidah Syafi’i ketua PD Asiyiyah Sidoarjo yang juga seorang aktivis perempuan, masuk dalam 38 penerima penghargaan se Jawa Timur, mewakili Kabupaten Sidoarjo.
Tidak tanggung-tanggung, Zubaidah mendapatkan penghargaan atas jasa dan berprestasi di bidang kesehatan.
Penghargaan langsung diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah.
“Alhamdulillah kita mendapatkan kepercayaan untuk menerima penghargaan ini. Sebelumnya dinas BPMPKB memang meminta kita untuk mengirimkan Profil sekaligus Company Profile seluruh kegiatan yang sudah kita kerjakan di bidang kesehatan. Setelah profil diseleksi dan dikirimkan ke Propinsi Jawa Timur untuk selanjutnya di seleksi ke Kemendagri, Alhamdulillah kita terpilih untuk nominasi kesehatan,” ujar Zubaidah Syafi’i saat ditemui di kantor PD Aisyiyah, Jum’at (22/4/2022).
Dipilihnya Zubaidah untuk kategori perempuan penggerak di bidang kesehatan ini, karena memang banyak sekali kegiatan di bidang kesehatan yang sudah dilakoninya.
Diantaranya kepedulian dan langkah pendampingan kepada pasien TBC- AIDS (ODHA) di Sidoarjo, pendampingan dan sosialisasi kesehatan ibu dan anak, serta upaya antisipasi penyebaran Covid-19 hingga pendampingan pemulasaran jenasah pasien Covid-19.
“Kita juga memiliki Griya lansia dengan ratusan lansia yang kita bina dan kita dampingi kebutuhan kesehatan sehari-harinya,” ujar Zubaidah lagi.
Gubernur Khofifah sendiri saat menyerahkan penghargaan, juga menitipkan pesan pada ibu berperstasi tesebut, agar bersama sama menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta menurunkan angka stunting. Dikatakannya, jika RA Kartini meninggal dunia pada umur 25 tahun, karena komplikasi persalinan, peristiwa ini menjadi PR (pekerjaan rumah,red), bagaimana menurunkan AKI dan AKB.
Pesan Khofifah berikutnya adalah mengajak semua perempuan khususnya Ibu maupun calon Ibu, untuk bersama sama mencegah stunting pada anak. Hal ini menurutnya juga menjadi PR penting.
“Apa kaitannya stunting dengan Hari Kartini, kalau ibu-ibu itu pada saat hamil mendapatkan asupan gizi yang baik, InsyaAllah tumbuh kembang bayi juga baik, tumbuh kembang janin, lahir, juga dengan lahir berat badan yang cukup,” imbuhnya.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual, mengatakan, peringatan Hari Kartini tahun 2022 harus dimaknai sebagai era kebangkitan perempuan Indonesia.
“Peringatam Hari Kartini ke-144 tahun 2022 harus dimaknai sebagai era kebangkitan perempuan Indonesia, kebangkitan perempuan Indonesia melawan pandemi, kebangkitan perempuan Indonesia untuk pemulihan ekonomi sehingga kit bisa segera mewujudkan Indonesia Maju seperti yang kita cita-citakan bersama,” katanya.(Abidin)
Selamat utk ibu ketua PDA Sidoarjo yg meraih penghargaan sbg penggiat bidang jesehatan