Produsen Tempe Mogok, Komisi B Jadwalkan Sidak Lapangan

Read Time:1 Minute, 5 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Akibat tingginya harga bahan baku tempe yakni kedelai import cukup tinggi, puluhan produsen tempe di sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tempe Desa Sedenganmijen, Kecamatan Krian, menghentikan produksinya untuk sementara waktu.

Mereka kompak mogok produksi tempe selama tiga hari yakni mulai tanggal 21 sampai 23 Pebruari 2022 besok.

Ketua Paguyuban Pedagang Tempe (PPT) Krian, Mukhromin mengatakan aksi mogok produksi dilakukan serentak oleh seluruh pelaku usaha tempe di wilayah Krian.

“Semua produsen tempe di Krian udah tutup dari kemarin. Ada puluhan pelaku usaha tempe yang disweeping di Pasar Krian. Kalau tidak ditutup akan di sweeping teman-teman. Karena tutup produksi ini serentak,” ujar Mukhromin.

Setelah mogok massal tiga hari ini, prodisen tempe menyepakati hari Kamis bakal memproduksi dan berjualan lagi.

“Harga tempe tetap kita jual Rp 1.500 per potong (tidak dinaikkan). Kenaikan kedelai kami siasati dengan mengurangi ukuran dan bentuk tempe. Nanti kurang lebih ukuran seperti bungkus rokok,” imbuhnya.

Sementara itu Bambang Pujianto ketua komisi B DPRD Sidoarjo mengaku sudah mendengar keluhan para produsen tempe rumahan ini.

Bambang mengaku prihatin dengan mahalnya harga kedelai sebagai bahan utama tempe ini.

Karenanya sebagai tindak lanjut, pihaknya akan melakukan sidak langsung ke lokasi sentra tempe, untuk mendengar keluhan para pengerajin tempe ini.

“Kita akan jadwalkan sidak, mungkin besok kita turun langsung,” ujar Bambang. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *