Cak Nasih Protes Keras Tayangan Trans 7, Minta KPI Bertindak Tegas -

Read Time:1 Minute, 19 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)
Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo protes keras akan tayangan Xpose Uncensored Trans 7, yang dinilai melecehkan martabat pesantren dan mencederai kehormatan dunia santri.

Cak Nasih menilai pihak redaksi Trans7 harus menunjukkan itikad baik dengan meminta maaf langsung kepada ulama.

“Saya rasa trans 7 harus minta maaf kepada para ulama,” ujar Abdillah Nasih, Selasa (14/10/2025).

Masih menurut Cak Nasih, khusus untuk Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), semestinya segera melakukan investigasi mendalam untuk mengurasi persoalan ini.

Menurut Cak Nasih, permintaan maaf trans 7 sudah merupakan keharusan, namun juga ada bentuk hukuman dari KPI

“Pernyataan maaf memang sudah seharusnya, tapi juga harus ada tindakan tegas berupa hukuman juga dari KPI,” ulas Nasih.

Ia menilai, isi tayangan Xpose Uncensored tidak hanya melukai perasaan keluarga besar Pondok Pesantren , tetapi juga melukai hati jutaan santri, masyayikh, dan umat Islam di Indonesia.

Ketua DPRD Sidoarjo ini menegaskan bahwa pesantren merupakan institusi yang membentuk karakter, moral, dan kecerdasan bangsa.

Cak Nasih menolak keras tudingan dalam tayangan tersebut yang menyebut adanya praktik perbudakan atau eksploitasi di lingkungan pesantren.

Ia menegaskan bahwa hubungan antara kiai dan santri dibangun atas dasar keikhlasan, pengabdian, dan pembelajaran karakter.

“Tidak ada perbudakan di pesantren. Yang ada adalah pendidikan akhlakul karimah, tawadhu’,” jelas Nasih.

Sebagai penegasan, DPC PKB Sidoarjo menyatakan siap dan patuh menjalankan instruksi DPP PKB, soal persoalan ini.

“Kami siap menunggu instruksi DPP PKB,” tegasnya.

Seperti ramai tersiar, penayangan video dalam program tersebut menyoroti perilaku di lingkungan pondok pesantren dan dinilai menampilkan narasi tidak berimbang.

Isi tayangan tersebut berpotensi mencederai citra pesantren dan melukai perasaan warga pondok pesantren. (Abidin)