
Naikkan Honor Kader Kesehatan, Komitmen Bupati Turunkan AKB, AKI Dan Angka Stunting
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)–
Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta prevalensi stunting di Kabupaten Sidoarjo, Bupati Subandi mengambil langkah strategis dengan menaikkan honor kader kesehatan sebesar 100 persen.

Langkah ini merupakan bentuk apresiasi Pemkab Sidoarjo atas dedikasi para kader yang menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan di tingkat desa.
“Kader kesehatan hadir langsung di tengah masyarakat, mulai dari memberi edukasi, pendampingan, hingga tindakan awal. Maka, untuk meningkatkan semangat dan kesejahteraan mereka, honor kader kami naikkan dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 per bulan,” kata Subandi saat membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Pendopo Delta Wibawa.
Bupati Subandi menekankan pentingnya peran kader dalam menyukseskan program Germas di Sidoarjo.
Mulai dari edukasi pola hidup bersih dan sehat, ajakan konsumsi buah dan sayur, cek kesehatan rutin, hingga kampanye anti rokok dan alkohol.
Selain peningkatan honor, Pemkab Sidoarjo juga memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh kader posyandu.
“Kita juga libatkan semua pihak lintas sektor agar Germas ini berjalan maksimal. Tidak hanya edukasi hidup sehat, tapi juga pelayanan kesehatan yang kita tingkatkan, termasuk mengejar cakupan Universal Health Coverage (UHC) dari 78 persen menjadi 98 persen. Harapannya, warga cukup menunjukkan KTP saja saat berobat,” tegas Subandi.
Kegiatan Germas kali ini diikuti oleh 150 kader kesehatan dan petugas puskesmas dari berbagai desa dan kelurahan.
Mengusung tema “Kader Tangguh untuk Ibu dan Balita Sehat”, para peserta mendapatkan pelatihan serta pembekalan teknis untuk menangani berbagai masalah kesehatan di masyarakat, mulai dari pemantauan ibu hamil, balita, penanganan gizi buruk, hingga penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, menyampaikan bahwa peningkatan honorarium dan kapasitas kader sangat penting untuk menurunkan AKI, AKB, dan angka stunting secara berkelanjutan.
“Honor yang naik ini jadi motivasi. Tapi lebih dari itu, keterampilan teknis yang diberikan juga sangat penting agar kader siap menghadapi tantangan kesehatan di lingkungan mereka,” ungkap dr. Lakhsmi.
Sebenarnya anggaran kesehatan sempat mengalami efisiensi pada tahun 2025 ini.
Namun dr Lakhsmie Herawati Yuwantina memastikan efisiensi anggaran di sektor kesehatan tidak akan mengganggu pelayanan.
Menurutnya, mutu dan keselamatan pasien tetap menjadi prioritas utama dalam pelayanan kesehatan.
“Adanya efisiensi anggaran di sektor layanan kesehatan, saya rasa tidak mengganggu,” ucapnya.
Menurutnya, efisiensi anggaran tidak boleh berdampak pada aspek yang berkaitan langsung dengan keselamatan pasien.
Oleh karena itu, pihaknya akan menyesuaikan penggunaan anggaran agar pelayanan tetap optimal.
Data Dinas Kesehatan mencatat, AKI di Sidoarjo meningkat dari 46,12 menjadi 82,56 per 100.000 kelahiran hidup pada 2024.
AKB juga naik dari 3,15 menjadi 5,9 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, prevalensi stunting balita berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 tercatat sebesar 8,4 persen.
Selain itu, untuk menaikkan kecukupan gizi anak didik di Sidoarjo, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus disiapkan dengan maksimal.
MBG ini bukan hanya menyasar kepada penerima manfaat saja tapi juga mendorong dalam meningkatkaan perekonomian warga di daerah tersebut.
Program baru ini dirancang untuk memberikan asupan gizi dan mengatasi kasus stunting di masyarakat khususnya di Sidoarjo.

Dari data yang diterima untuk wilayah Sidoarjo, ada 282 ribu anak yang akan mendapat makanan bergizi gratis ini. Mereka merupakan siswa Paud, TK, SD dan SMP.
Pemkab Sidoarjo sudah mengeluarkan anggaran belanja tak terduga untuk program ini sebesar Rp 20 miliar.
Saat ini, baru dua dapur makanan bergizi gratis yang dibangun di wilayah Kecamatan Sidoarjo dan Candi. (ADV/Abidin)
Average Rating