
Banjir Tanggulangin Genangi Area Sekolah, Siswa Madrasah Bakal Diliburkan Lama
SIDOARJO – Beberapa Desa langganan banjir tiap musim hujan di Kecamatan Tanggulangin, hingga hari ini masih belum ada solusi.
Kamis (23/1/2025) kondisi genangan air semakin parah dari sebelumnya karena hujan deras.

“Banjir sebenarnya sudah beberapa hari yang kemarin, tapi ini lebih besar,” ujar Luluk kepala sekolah MI Darusallam Banjarsari Tanggulangin.
Air yang meluap dari sungai mulai merendam rumah warga dan menggenangi jalan-jalan utama. Pl
Tidak hanya itu, pelataran halaman sekolah Madrasah yang terbilang tinggi, juga mulai dimasukin air.
Luluk mengaku, dengan kondisi seperti ini, pihaknya berencana meliburkan sekolah sampai air surut.
“Besok sekolah terpaksa kita liburkan dulu, kasihan anak-anak meski naik perahu karet jika berangkat sekolah,”ujar nya.
Dari pantauan, warga pun terlihat kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
“Sejak pagi, air terus naik, ya aktivitas jualan cukup terganggu,” ujar Ulfa warga terdampak.
Selain itu, jalur transportasi yang menghubungkan Desa Kedungbanteng dengan desa sekitar juga terdampak, juga direndam air.
Kendaraan roda dua maupun roda empat tampak berusaha melewati genangan air.
Banjir diperparah aliran sungai Desa Kedungbanteng yang tersendat.
Dimana sungai dipenuhi tanaman eceng gondok.
Sehingga, hal tersebut memperlambat aliran sungai dan membuat air meluap menggenangi jalanan.
Sebelumnya komisi D DPRD Sidoarjo sudah melakukan sidak di kawasan banjir ini
Rombongan Komisi D, menyisir dua desa yakni Banjarasri dan Kedung Banteng.
H.Sutadji anggota komisi D dari Dapil Tanggulangin, menyatakan, banjir di Dua Desa Ini sudah bertahun tahun terjadi, terutama di setiap musim penghujan.
“Banjir tahunan yang selalu dirasakan warga di dua desa ini. Harus ada langkah dan upaya permanen, untuk menuntaskan persoalan banjir tahunan ini,” jelasnya.
Begitu juga yang dilontarkan Kasipah anggota komisi D Dapil Tanggulangin dari FPDIP, pihaknya sangat prihatin melihat kondisi warga dan sekolahan yang terdampak.
Khususnya para lansia dan anak-anak, yang terdampak penyakit dan tidak bisa beraktifitas normal.
“Secepatnya harus ada solusi, seperti membuat embung untuk menampung debit air yang begitu tinggi. Kalau hanya mengandalkan beberapa pompa yang satunya rusak, belum bisa menyelesaikan masalah, kasihan ini warga,” ungkapnya. (Abidin)
Average Rating