
Sidak Kawasan Banjir Tanggulangin, Komisi D Bakal Panggil OPD Terkait Cari Solusi Permanen
TANGGULANGIN (liputansidoarjo.com)- Perhatian komisi D DPRD Sidoarjo atas kondisi empat desa di Kecamatan Tanggulangin yang mengalami banjir tahunan cukup besar.

Ini dibuktikan di dengan tidak hanya menggelar sidak lokasi yang dilakukan pada Senin kemarin, namun juga akan mengundang OPD terkait untuk hearing mencari solusi.
Sidak sendiri, dilakukan komisi yang berkaitan dengan sosial kemasyarakat kesehatan dan pendidikan ini, di Desa Kedungbanteng, Banjarpanji, Banjarasri, dan sekitarnya pada Senin (23/12/2024) pagi.
Sidak yang dipimpin langsung Damroni Chudlori ketua Komis D DPRD Sidoarjo bersama beberap anggota Komisi D ini, menyisir dua desa yakni Banjarasri dan Kedung Banteng.
Damroni menyatakan, banjir di Dua Desa Ini sudah bertahun tahun terjadi, terutama di setiap musim penghujan.
“Banjir tahunan yang selalu dirasakan warga di dua desa ini. Harus ada langkah dan upaya permanen, untuk menuntaskan persoalan banjir tahunan ini,” jelasnya.
Damroni menegaskan, komisi D prihatin melihat kondisi warga dan sekolahan yang terdampak.
Khususnya para lansia dan anak-anak, yang terdampak penyakit dan tidak bisa beraktifitas normal.
“Secepatnya harus ada.solusi, seperti membuat embung untuk menampung debit air yang begitu tinggi. Kalau hanya mengandalkan beberapa pompa yang satunya rusak, belum bisa menyelesaikan masalah, kasihan ini warga,” ungkapnya.
Kasipah anggota komisi D dari PDIP menambahkan, melihat kondisi dua desa yang menjadi desa langganan banjir ini, harus ada sikap tegas pemerintah yang bisa membuahkan hasil.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, untuk bersikap tegas itu diantaranya terjadi banjir berhari hari di lingkungan warga dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Terjadi penurunan tanah, juga belum ada kajian secara komprehensif yang dilakukan oleh pemerintah, mengenai upaya menuntaskan banjir tahunan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Sutadji anggota komisi D dari FPKB berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera membuat aksi kerja yang lebih nyata, untuk mensikapi masalah banjir, terlebih soal sektor pertanian yang mengalami kemrosotan produktivitas.
Menurut data, Desa Banjar asri ada sekitar 100 HA lahan pertanian dalam 3 tahun terakhir sudah tidak bisa berproduksi.
Desa Sentul yang hampir 100 % lahannya adalah lahan produktif. Setelah ada peristiwa lumpur ini hanya panen 1 kali dari yang sebelumnya 2 kali dalam setahun.
Desa Putat yang sebagian wilayahnya ada yang berbatasan dengan desa kedungbanteng juga tdk bisa melakukan aktivitas pertanian.
Dalam sidak ini Komisi D didampingi Camat dan Kepala Puskesmas Tanggulangin serta dari BPPD.
“Keluhan warga kebanyakan kena gatal gatal dan kebutuhan air bersih sedikit terlambat. Kita juga mendorong adanya pengadaan sepatu boot satu rumah dua pasang. Untuk membantu aktifitas warga,” tutup Damroni. (Abidin)
Average Rating