Puluhan Guru SLB Aisyiyah, Ikuti Pelatihan Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi (HKSR) Untuk Remaja Difabel
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-Setiap orang, baik orang tua maupun anak dan remaja, perlu mengetahui kesehatan reproduksi untuk lebih memahami pentingnya pengetahuan tersebut bagi dirinya.
Kesehatan Reproduksi bukan hanya tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan, alat kontrasepsi dan penyakit yang berkaitan dengan hubungan tersebut.
Akan tetapi, kesehatan reproduksi adalah keseluruhan rangkaian sistem dan fungsi reproduksi sehingga sehat secara fisik, mental dan sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Banyak orang tua dan remaja non disabilitas belum memahami tentang pentingnya hal tersebut. Lalu, bagaimana dengan remaja dengan disabilitas? Apalagi disabilitas mereka bermacam-macam, antara lain disabilitas netra, disabilitas grahita, disabilitas daksa dan lain-lain.
Tentu saja pemahaman mereka juga bermacam-macam, bagaimana cara mereka mengerti konsep kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sangat kompleks dan perlu kerja bersama seluruh komponen untuk melakukannya.
Menyadari ini Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo, sebagai ormas perempuan yang juga konsen terhadap masalah tersebut, menggelar Pelatihan Hak Kesehatan Seksual & Reproduksi (HKSR) untuk remaja difabel, yang diperuntukkan bagi guru SLB Aisyiyah se Sidoarjo, Senin (23/9/2029).
Pelatihan yang digelar di ruang aula SLB Aisyiyah Tulangan ini menurut Zubaidah Syafi’i ketua pimpinan daerah Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo, bertujuan untuk melatih para guru, agar nantinya melakukan transfer pengetahuan kesehatan reproduksi kepada siswanya yang menyandang disabilitas.
“Bagaimana mereka memahami tentang organ reproduksi mereka, bagaimana merawatnya sehingga nantinya remaja tersebut mampu meningkatkan pertahanan diri mereka dengan baik dari pihak-pihak di luar diri mereka, baik berbentuk pelecehan ataupun kekerasan,” ujar Zubaidah.
Sedangkan tujuan dari trasfer pengetahun dari guru ke siswa disabilitas menurut Zubaidah, untuk memberi pengetahuan bagi remaja disabilitas tentang kesehatan reproduksi, dan juga meningkatkan pemahaman remaja disabilitas terhadap pelecehan dan kekerasan seksual.
Pelatihan tersebut diikuti sedikitnya 50 guru dari SLB Aisyiyah Tulangan, SLB Aisyiyah Krian serta SLB Aisyiyah Porong, yang dilaksanakan selama dua hari hingga Selasa besok.
Untuk materi pelatihan HKSR, tiga pemateri memberikan ilmu yang berbeda.
Seperti materi Kesetaraan gender, Kehamilan dan mengenali kekerasan dan melindungi diri, disampaikan oleh Rinda.
Materi yang disampaikan Ariana beda lagi, yakni Kebijakan dan Hak kesehatan reproduksi HKSR, Organ reproduksi dan Gizi remaja.
Sedangkan Sakina pemateri ketiga menyampaikan materi soal Memahami pubertas, Kebersihan tubuh dan thaharah serta Menstruasi dan mimpi basa
Karena kegiatan ini juga bertema training of trainer, selain materi juga di desain dengan diskusi dan penugasan.
“Agar peserta lebih memahami dan interaktif dalam mengikuti pelatihan,” ujar Zubaidah yang menyebut jadwal pelatihan selanjutnya akan digelar dengan peserta para siswa difabel. (Abidin)
Average Rating