
Era Digital Semakin Berkembang, Ketua DPRD Sidoarjo Ajak Pelaku UMKM Pasarkan Usaha Melalui Sistem Digital
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Perhatian Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo Usman M.Kes, terhadap kelanngsungan kalangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Sidoarjo seakan tidak pernah berhenti.

Berbagai kegiatan baik pelatihan maupun seminar tentang UMKM, terus dihadirkan ketua dewan kepada para UMKM.
Seperti kegiatan Pelatihan Pemasaran Produk Secara Online untuk pelaku UMKM, yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, dilangsungkan di Surya Hotel & Cottage Prigen, Rabu (3/7) siang.
Hadirnya Abah Usman sebagai nara sumber dalam kegiatan ini, memberikan energi tersendiri bagi para pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang ke depannya.
Apalagi sosok Abah Usman, sendiri sudah begitu familier bagi mereka.

Hampir semua peserta sudah mengenal sebagai orang yang humble dan komunikatif, meski sehari-hari menjabat sebagai orang nomor satu di lembaga legislatif Sidoarjo.
Sehingga kegiatan pelatihan ini terasa begitu ganyeng, penuh kekeluargaan dengan diwarnai komunikasi timbal balik.
Peserta begitu antusias menyimak sekaligus bertanya, yang langsung dijawab oleh Abah Usman dengan bahasa yang mudah dipahami.
Sesekali diselingi joke-joke segar.
Suasana pun begitu cair, terutama saat sesi tanya jawab menyangkut kiat – kiat memasarkan produk melalui sistem online sebagai strategis menghadapi persaingan yang begitu kompetitif, seiring perkembangan digital memasuki era globalisasi.
Abah Usman mengatakan, tanpa disadari bahwa seiring perkembangan digiltal dewasa ini telah merubah perilaku rutinitas masyarakat.
Termasuk merubah kebiasaan pemasaran secara konvesional (offline), menjadi online, seiring perkembangan platform media digital.
“Ini sudah menjadi tuntutan kita semua. Karena dengan cara online akan lebih mudah, cepat tanpa ribet. Dan berpotensi merubah segalanya,” katanya.
Lebih lanjut, Abah Usman mengatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan ini, karena memang dibutuhkan sebagai langkah pemberdayaan UMKM .
“Kami di DPR tentunya tidak ragu menfasilitasi, usulan dan gagasan yang positif sebagai legalitas program kegiatan berkesinambungan untuk kebaikan warga Sidoarjo,”ujarnya.

Pihaknya berharap para pelaku UMKM agar terus adaptif dengan perkembangan teknologi digital, yang menempatkan konsumen tanpa terikat oleh ruang dan waktu.
Sehingga menuntut pelaku usaha terus berkreatif ditopang kecerdasan komunikasi dalam promosi kualitas produksi agar diminati komsumen.
“Ini tentunya harus diimbangi dengan perencanaan dan strategi pemasaran yang bagus. Melalui online tidak hanya mudah dan celat, juga bisa memangkas biaya promosi, dan tentunya berpelung meraup keuntungan lebih baik,” ujarnya.
Selaim dinas koperasi, ketua dewan juga menggandeng Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidoarjo, untuk menggelar Sosialisasi dan Bimtek Tata Cara Pelaporan Penaman Modal bagi UMKM.
Kegiatan berlangsung di Balai Desa Wonocolo ini dihadiri sekitar 100 pelaku usaha dengan menghadirkan H. Usman M.Mkes, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo sebagai narasumber.
Dalam kesempatan itu, Abah Usman, sapaan ketua DPRD ini mengulas berbagai aspek terkait pengelolaan manajemen dalam pengembangan dunia usaha UMKM, agar berdaya saing tinggi di tengah kompetisi global.
Salah satunya, pelaku usaha wajib melengkapi legalitas, termasuk juga kewajiban pelaporan sistem OSS (Sistem Online Single Submission), sesuai yang diamankan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 .
Termasuk pula dibahas tata cara dan sistem pelaporan usaha ke sistem aplikasi itu secara on-line, berikut manfaatnya.
Selain itu, lanjut dia, para pelaku usaha harus mampu mengelola keuangan,–mulai dari menakar kinerja keuangan meliputi pendapatan, biaya, laba dan kerugian.
Juga harus mampu membuat perencanaan, pengaplikasian di lapangan yang tepat dan benar, sekaligus dilakukan evaluasi.
“Evaluasi merupakan hak paling penting, sekaligus sebagai kajian untuk menentukan pengambilan keputusan dalam pengembangan usaha itu.
Termasuk dalam pengembangan permodalan, apakah butuh dukungan finasial dari bank atau dari pihak pemodal,” ujarnya.
Sebagai narasumber, Abah Usman memberikan penjelasan secara gamblang dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Sesekali muncul joke-joke segar sehingga suasana terasa begitu ‘gayeng’,–penuh dengan kekeluargaan. Apalagi sebagian besar peserta mengenal Abah Usman, sehingga suasana begitu mencair.
Saat sesi tanya jawab pun mengalir dari peserta yang selanjutnya dijawab dengan Abah Usman, selaku narasumber.
Terutama masalah yang terkait dengan kendala-kendala dihadapi pelaku usaha, berikut strategi sebagai solusinya.
“Kami di DPRD selalu merespon positif apa yang menjadi permasalahan pelaku usaha. Kami akan memberikan solusi terbaik atas permasalahan dihadapi pelaku usaha di Sidoarjo,” ujarnya.
Abah Usman, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah pemberdayaan pelaku usaha di Sidoarjo.
Sejauh ini pihak pemerintahan sendiri telah menggulirkan bantuan permodalan bagi pelaku usaha.
“Mengingat hal ini adalah penting bagi pemerintah daerah sebagai energi pembangunan ekonomi keluarga, pemberdayaan kesejahteraan publik dan tumbuh kembangnya ekonomi kreatif,” ujarnya.
Sementara itu Rudi Setiawan, S.STP,M.Si, Kepala Dinas Penanaman Modal & PTSP mengatakan, kegiatan Sosialisai dan Bimtek pelaku usaha ini digelar dalam tiga tahap, dengan jumlah peserta 300 pelaku usaha di Sidoarjo.
“Hari ini tahap bertama diikuti 100 peserta. Kegiatan dibagi dua tempat, yakni di Wonocolo dan Bebekan. Selanjutnya akan digelar di Bringinbendo dan Kalijaten,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah lebih memberdayakan pelaku usaha agar berdaya saing.

Ini harus diikuti dengan kepiawain mengelola usahanya, termasuk dalam pelaporan Sistem Online Single Submission (OSS).
“Dengan pelaporan OSS yang benar dilakukan pelaku usaha akan memudahkan kami melakukan pendampingan sebagai langkah membantu pengembangan usahanya,” ujarnya.
Yang dimaksud pendampingan, lanjut Rudi, pihaknya akan membantu memberikan solusi atas berbagai masalah dihapai pelaku usaha.
“Juga pentingnya lagi adalah membantu meningkatkan daya saing terkait dengan pemasaran produk
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo sendiri, cukup lama mendukung langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo yang mengarahkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya dalam platform Katalog elektronik (e-Katalog).
Hal tersebut merupakan upaya Pemkab dalam pemberdayaan UMKM serta untuk peningkatan perekonomian.
M.Kayan wakil ketua dewan menyampaikan, penggunaan platform Katalog elektronik (e-Katalog) bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya harus dilakukan.
Pemerintah juga harus melakukan support terkait e-katalog, termasuk lebih memasifkan sosialisasi dan penyuluhan tentang platform e-Katalog itu.
“Penggunaan e-katalog bagi UMKM sudah waktunya dan jangan ditunda lagi, karena kalau ingin UMKM naik kelas harus terus melakukan inovasi terkait produk dan teknologi,”ungkap Kayan.
Disampaikannya, perdagangan melalui online mengalami peningkatan pesat dan hampir di semua usaha banyak yang memasarkan produknya melalui online.
Dari data nasional menyebut, terjadi peningkatan e-commerce yang sangat luar biasa.
Peningkatannya mencapai hingga 200 persen setiap tahunnya.

“Pencarian produk melalui online juga berada di urutan tertinggi ketiga, dengan demikian sudah tidak ada alasan lagi bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan e-Katalog dalam memasarkan produknya untuk pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintah,”sebutnya.
Untuk itulah, platform e-Katalog merupakan peluang yang bagus bagi para pelaku UMKM Sidoarjo untuk bisa menjadi mitra pemerintah dalam menyediakan produk dalam pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh pemerintah.
“Ini tuntutan jaman, kalau ingin berkembang dalam pemasaran produk harus mengikuti teknologi, tentunya harus diikuti dengan regulasi dan kualitas barang sesuai yang dipasarkan pada e-Katalog,”ujarnya.
Hal senada disampaikan Bambang Riyoko wakil ketua dewan dari PDIP, yang menyebut, penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa pemerintah yang memungkinkan bagi pelaku UMKM untuk lebih berkembang dengan memanfaatkan e-Katalog.
“Melalui e-katalog, pemerintah bisa melakukan pemesanan produk dari para pelaku UMKM yang telah memajang produknya,”ucapnya.
Bambang menyebutkan, pemanfaatan e-katalog bagi pelaku UMKM juga merupakan langkah optimalisasi penggunaan produk dalam negeri dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah pada pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Ada kemudahan bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produk barang/jasa yang dibutuhkan pemerintah, dan sebaliknya juga memudahkan bagi pemerintah yang setiap saat dapat mengakses barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan penyerapan anggaran,”tuturnya.
Sementara itu Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro terus berupaya melakukan pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif untuk mendongkrak pembangunan ekonomi termasuk mengarahkan para pelaku UMKM untuk memanfaatkan e-Katalog dalam memasarkan produknya agar bisa bermitra dengan pemerintah dan memenuhi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan oleh pemerintah.
Kemitraan usaha memang sangat penting bagi pelaku usaha yang sedang atau mengembangkan usahanya. Dan pemerintah daerah akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Karena itu, berbagai usaha dan kegiatan terus dilakukan supaya roda ekonomi berjalan dengan baik dan hal tersebut harus dikuti dengan dukungan pemerintah.
“Apalagi pemerintah pusat telah menginstruksikan agar pelaku UMKM mendaftarkan produknya ke e-katalog, sehingga produknya bisa digunakan oleh pemerintah dan yang lebih prinsip akan terjadi kemitraan usaha antara pemerintah dengan pelaku UMKM,”ujar Subandi Plt Bupati Sidoarjo.
Dijelaskan, Keberadaan e-Katalog sangat membantu para pelaku UMKM dalam memasarkan produk yang dihasilkan. e-Katalog lebih transparan dalam penggunaan anggaran baik APBD maupun APBN.
Sehingga hal itu dapat meminimalisir tingkat kecurangan yang terjadi di lingkungan Pemerintah.
“Selain transparan, pengoperasian e-katalog lebih mudah dan syaratnya pun hanya NIB (Nomor Induk Berusaha) serta NPWP dan mempunyai akun untuk login,”jelasnya.
Pemerintah daerah akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itu, berbagai usaha dan kegiatan terus dilakukan supaya roda ekonomi berjalan dengan baik.
Dengan menjalin kemitraan yang baik, akan memberikan dampak pada keuntungan antar kedua belah pihak baik dari segi potensi usaha mikro maupun pemasaran. Hal itu agar pelaku usaha mikro di Sidoarjo bisa terus mengembangkan usaha dan memaksimalkan potensi. Promosi terkait produk yang dipasarkan melalui e-Katalog akan mampu memperluas pasar usaha.
”Karena Pemkab Sidoarjo yakin usaha mikro lokal mempunyai kualitas dan potensi besar yang sudah teruji dengan berbagai kondisi,” ungkap Subandi.
Diungkapkan Subandi, dirinya sangat ingin UMKM di Sidoarjo bisa eksis dan memanfaatkan e-Katalog dalam memasarkan produknya. Apabila produk-produk mereka dikenal, tentu saja, itu akan berdampak pada peningkatan yang signifikan bagi perekonomian.
“Setiap peningkatan UMKM akan diikuti penyerapan tenaga kerja. Pasti perekomian daerah maupun nasional meningkat,” terangnya.
Ketua dewan mengungkapkan, pemanfaatan platform e-katalog bagi pelaku UMKM merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilalui apabila ingin bermitra dengan pemerintah dan mendapatkan konsumen dari birokrasi.
“Di era globalisasi semua pihak harus pandai melihat peluang usaha termasuk memanfaatkan e-Katalog bagi para pelaku UMKM dalam menawarkan produknya kepada pemerintah,”ucap Usman.

Saat ini, minat pelaku UMKM Sidoarjo terhadap e-katalog dalam memasarkan produknya masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan, para pelaku UMKM Sidoarjo merasa nyaman dengan kondisinya saat ini tanpa ingin melakukan pengembangan.
“Selain itu literasi dan sosialisasi terkait e-katalog selama ini masih kurang, dan langkah yang dilakukan pemerintah dengan lebih memasifkan sosialisasi serta penyuluhan terkait e-katalog ini perlu mendapatkan dukungan semua pihak,”ucapnya.
Ketua Komisi B H.Bambang Pujianto, S.Sos., M.Si mengatakan, pemanfaatan e-katalog bagi pelaku usaha untuk mewujudkan peningkatan penggunaan produk dalam negeri di lingkungan pemerintah daerah sekaligus membuka lebar peluang usaha bagi UMKM untuk menjadi mitra pemerintah.
“Ini bisa dijadikan strategi oleh pemerintah dalam pemberdayaan UMKM dengan menjadikan para pelaku usaha sebagai mitra dalam pengadaan barang dan jasa juga untuk menaikkan kelas usaha dan bisa meningkatkan penggunaan produk dalam negeri,”ucap Bambang.
Menurut data, jumlah UMKM di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 176.000, dan yang sudah memasarkan produknya dengan memanfaatkan e-Katalog hanya sekitar 1700 UMKM.
“Meski jumlah UMKM di Kabupaten Sidoarjo namun jumlah UMKM Sidoarjo yang sudah memanfaatkan e-Katalog masih sangat kecil yakni masih 1 persen,”tegasnya.
Dikatakannya, jika sudah masuk e-katalog nanti akan memberikan ruang bagi pelaku UMKM untuk memperluas promosi produknya. Hal ini yang mendorong pelaku usaha untuk masuk sebagai penyedia di e-katalog.
“Saya berharap setelah masuk dalam e-katalog juga dapat menjadikan pelaku UMKM naik kelas sehingga adanya peningkatan ekonomi di Kabupaten Sidoarjo,” tuturnya.
Dengan memanfaatkan e-Katalog, kompetensi pelaku UMKM akan meningkat salah satunya dengan stimulus peningkatan kualitas mutu produk termasuk perbaikan kemasan produk sehingga sebagai penyedia akan mampu menarik minat para pengguna barang dan jasa.
“Jika sudah masuk e-katalog yang perlu dipertahankan adalah kualitas produk tersebut agar banyak peminat,” ucapnya.(Adv/abidin)
Average Rating