Gagal Pertahankan Runner up, Cabor Cabor Ngudal Roso Ke Komisi D

Read Time:2 Minute, 46 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Gagalnya Kabupaten Sidoarjo mempertahankan posisi Runner up pada ajang Porprov 2025 di Malang, menjadi hal yang sangat disayangkan berbagai kalangan pecinta olah raga terutama pada atlit yang berlaga.

Sebenarnya apa yang salah dari gagalnya Kabupaten Sidoarjo di ajang Porprov 2025 ini ?.

Ternyata banyak faktor yang menyebabkan kegagalan itu.

Diantaranya komunikasi yang kurang baik antara Cabor Cabor dengan jajaran pengurus KONI saat ini.

Mayoritas Cabor yang berlaga di Porprov 2025, menyebutnya seperti “anak ayam kehilangan induknya”.

Ini tergambar jelas dari keluhan beberapa pengurus Cabor yang ada, saat mereka berdialog dalam wadah hearing dengan komisi D DPRD Sidoarjo, Kamis (9/7/2025).

Hearing yang diikuti seluruh pimpinan komisi D itu,menjadi ajang curhat bagi ketua Cabor akan kondisi prihatin mereka baik sebelum bertanding hingga usia Porprov digelar.

Seperti yang disampaikan
ketua Cabor Wushu Nita Dariyanti, yang terang-terangan menyebut Cabor seperti tidak punya orang tua (KONI).

Bagaimana tidak, saat dirinya rela menepis tawaran 2x bonus ratusan juta untuk satu emas dari daerah lain dan lebih memilih bertahan untuk Sidoarjo, ternyata yang didapat malah Zong alias sikap acuh dari KONI Sidoarjo.

“Bahkan untuk sekelas konsumsi saja, kita baru dapat dana di hari keempat Porprov. Itupun anggarannya turun tidak sesuai pengajuan,” ujar Nita.

Tidak hanya itu, menurut mantan atlit yang kini menjadi pengusaha catering ini, perhatian KONI akan dinamika lapangan di Porprov juga tidak ada bahkan cenderung tidak peduli.

Sehingga ketika diperlukan upaya lobi untuk mempertahankan kemenangan, tidak ada sama sekali suportnya dari KONI.
Selain dari Cabor Wushu, keluhan serupa juga disampaikan dari Cabor Karate.

Bahkan Awan ketua Cabor karate secara tegas menyebutkan ketua KONI saat ini sangat sulit dihubungi dan terbilang pelit.

“Makanya kalau pilih ketua KONI yang mumpuni. The right man on the right place” ujar Awan.

Dedy ES ST,MT

Sementara itu Dedy ES ST,MT ketua Cabor Futsal Kabupaten Sidoarjo, mengaku untuk urusan komunikasi dengan KONI Sidoarjo, dirinya menyebut selama ini tidak ada persoalan yang signifikan.

Hanya saja, masalah yang krusial bagi Cabor, memang di anggaran yang terlambat turun untuk kebutuhan Cabor Cabor.

“Anggaran ini karena memang terlambat turunnya, sehingga menjadi masalah tersendiri bagi Cabor yang ada. Dan saya rasa terlambatnya anggaran ini tidak hanya kesalahan KONI saja,” ulas Dedy.

Dedy juga menyatakan, minimnya dana TC untuk Cabor khususnya Futsal, juga menjadi hal yang menggangu.

Seperti misalnya atlit Futsal di Sidoarjo ini, yang hanya mendapatkan gaji sebesar Rp 450 ribu/bulan saja selama masa Training Center.

Padahal di daerah lain, atlit Futsal yang berlaga di Porprov, sudah bergaji Rp 2,5 juta/bulan.

“Belum lagi gaji pelatih yang dari tahun 2012 lalu tetap Rp 950 ribu/bulan. Ini sangat jauh dibanding gaji pelatih daerah lain yang sudah diatas Rp 4 juta/bulan. Padahal pelatih kita ini sudah AFC level 2 diatas pelatih daerah lain yang masih AFC level 1,” ujar Dedy.

Akibatnya menurut Dedy, ketika ada pemain maupun pelatih yang diminati daerah lain dengan gaji yang memadai, pihaknya tidak bisa malarangnya kepindahannya.

Meski begitu untuk Futsal Putri di ajang Porprov 2025, berhasil menyumbangkan emas.

Ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Damroni Chudlori menyatakan seluruh keluhan dari Cabor ini, akan menjadi bahan untuk disampaikan ke bupati Sidoarjo

“Menjadi PR kita semua untuk bisa mencetak alit yang bagus dan mumpuni dengan menumbuhkan rasa memiliki Sidoarjo. Kalau saya boleh menyatakan, seharusnya pengurus KONI juga diisi oleh pengurus Cabor yang mendapatkan mendali,” ujar Damroni. (Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *