
Satu Abad MINU Pucang Sidoarjo, Dari Sekolah Tradisional Kini Menjadi Sekolah Bertaraf Internasional
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Tidak terasa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Nahdlatul Ulama Cambridge International Examination, atau yang biasa dikenal dengan MINU Pucang Sidoarjo, Rabu 4 Desember 2024 ini, menapaki usia 100 tahun berdiri atau persis satu abad mewarnai dunia pendidikan di kota Delta.

Berbagai rangkaian acara, digelar beberapa hari sebelumnya sebagai bagian dari peringatan puncak 100 tahun, diantarnya pada Sabtu, 30 November 2024 lomba antar TK Se-Kabupaten Sidoarjo, Senin 02 Desember 2024 Market Day & Kreasi Seni Kelas 1, 2 dan 3.
Selasa, 3 Desember 2024 Market Day dan Kreasi Seni Kelas 4, 5 dan 6.
Serta sebagai puncaknya, pada Rabu (4/12/2024) hari ini, digelar tasyakuran dan pentas seni di aula lantai III gedung utama MINU Pucang Sidoarjo.
Sebagai lembaga pendidikan dibawah naungan Muslimat NU, perjalanan 1 abad MINU Pucang Sidoarjo ini, sudah mengalami pasang surut dan berbagai pengalaman dalam perjalananya tumbuh besar sampai saat ini.
Diawali pada tahun 1924, sekolah ini masih berupa wadah pembelajaran tradisional milik ulama NU di Sidoarjo, yang terus berproses tumbuh menjadi sekolah madrasah.
Saat memberikan sambutan dalam acara puncak satu abad, Kepala sekolah MINU Pucang Dr. M. Hamim Thohari, S.Pd., MM sedikit bercerita gambaran sekolah MINU Pucang di tahun 2002, yang kala itu masih memiliki jumlah siswa dibawah 100 anak.
“Kami menjadi pelaku sejarah perjalanan MINU Pucang ditahun 2002, dimana saat itu bayar SPP masih sebesar Rp 15 ribu dengan jumlah siswa dibawah 100. Namun Alhamdulillah berkat kerjasama dan kerja keras dari kepala sekolah pendahulu kami, perjalanan MINU Pucang semakin berkembang dan menjadi sekolah bertaraf Internasional pada saat ini,” tutur Hamim Thohari.
Dari data yang ada, MINU Pucang Sidoarjo ini memang memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah MI/SD pada umumnya.
Sekolah milik NU ini menggunakan kurikulum terpadu atau integrated curriculum sebagai acuannya.
Dengan mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Kementrian Agama (Kemenag), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Cambridge University dan International Baccalaureate Program (IB), MINU Pucang menjelma menjadi sekolah MI favorit.
Hamim Thohari mengaku, dengan mengadopsi kurikulum nasional yang lebih tinggi, maka tercipta kualifikasi di atas rata-rata Madrasah Ibtidaiyah.
Menurutnya, keempat kurikulum tersebut tidak dimiliki oleh sekolah lainnya di wilayah Sidoarjo.
Materi pembelajaranpun menggunakan bahasa Inggris, tak terkecuali pada saat pembelajaran agama, guru dan siswanya tetap menggunakan bahasa Inggris.
Dalam menyeimbangkan antara ilmu agama dengan umum, MINU Pucang Sidoarjo juga menerapkan program intensif Tartil Al-Qur’an dengan target siswa hapal juz 30, 1 dan 2.
Pembelajaran tersebut dilakukan secara menyeluruh dengan memadukan unsur Al-Qur’an dan intelektual peserta didik yang berfokus pada pembentukan akhlak dan kemampuan probelm solving.
Di MINU Pucang sendiri, jumlah tenaga pendidiknya sekitar 84 guru.
Dari sekian itu, ada puluhan guru yang memiliki sertifikasi internasioanl secara mandiri, dengan jumlah siswanya hingga saat ini sekitar 1176 siswa.
Pada peringatan puncak saru abad MINU Pucang hadir KH Zainal Abidin ketua PCNU Sidoarjo, Hj Ainun Jariyah ketua Muslimat NU Sidoarjo bersama jajaran pengurus dan ketua anak cabang muslimat Se Sidoarjo, kepala Kementrian Agama Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu dalam pesannya, Hj Ainun Jariyah ketua PC Muslimat NU Sidoarjo mengaku bangga atas usia satu abad MINU Pucang di tahun 2024 ini.
Ainun Jariyah juga meminta agar para pendidik di MI MTS MA dan RA NU Pucang, tetap mengedepankan pendidikan yang berkarakter.
“Tetap meskipun sudah bertaraf Internasional, MINU Pucang tidak boleh meninggalkan ajaran Ahlusunnah Waljamaah. Ini penting untuk menciptakan anak didik yang beraklaqkul karimah,” jelas Ainun Jariyah.
Puncak satu abad MINU Pucang ini, juga diisi dengan berbagai penampilan seni dari siswa siswi MINU Pucang baik tari tradisional maupun paduan suara yang cukup bagus. (Abidin)
Average Rating