
Komisi D Tuntaskan Masalah Pemindahan Sekolah Puluhan Siswa SD
SIDOARJO (liputansidoarjo.com)- Masalah pemindahan 14 siswa di SDN Candipari 2 dan 12 siswa SDN Kesambi 1 Porong secara mendadak, akhirnya tuntas dengan baik.

Ini setelah komisi D DPRD Sidoarjo mengundang Kepala Dinas Pendidikan Tirto Adi dan masing-masing kepala sekolah diatas, untuk memperjelas akar persoalan kenapa puluhan siswa itu dipindah.
Dalam hearing yang digelar di ruang paripurna itu, Seluruh pimpinan komisi D hadir (H.Damroni Chudlori PKB-ketua), Bangun Winarso PAN-Wk ketua dan Zahlul Yuzar -Demokrat sekretaris).
Hadir juga beberapa anggota komisi D diantaranya Tarkit Erdianto (PDIP), Kasipah (PDIP), Hj Fitrotin Hasanah (PPP), serta Wahyu Lumaksono (Golkar)
Dari uraian pada pertemuan ini, persoalan pindahan puluhan siswa itu disebabkan karena jumlah siswa yang diterima dua dua sekolah itu, melebihi batas maksimal Rombel (Rombongan Belajar) yakni antara 24-32.
Kepala SDN Candipari 2, Susanto, menyebut kondisi ini terjadi karena keterbatasan ruang kelas dan pagu yang hanya mengizinkan satu rombel dengan maksimal 28 siswa.
“Kami sebenarnya tidak ingin seperti ini. Tapi ruang kelas kami saja masih kurang, bahkan terpaksa pakai perpustakaan. Pagu dari pemerintah cuma 28 siswa. Yang daftar semua warga sekitar, jadi kami bingung,” jelas Susanto.
Ia mengaku telah menyeleksi berdasarkan usia, dengan memprioritaskan yang lebih tua untuk tetap di SDN Candipari 2.
Sisanya, sebanyak 14 siswa, didistribusikan ke sekolah terdekat.
Dari jumlah itu, tiga siswa masih tetap belajar di SDN Candipari 2, meski administrasinya dititipkan ke sekolah lain demi tetap bisa masuk ke sistem Dapodik.
“Kami sudah koordinasi dengan dinas. Untuk tiga anak yang masih belajar di sini, datanya dititipkan ke sekolah terdekat agar bisa tetap dapat hak dari pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, Nafidatul Ummah kepsek SDN Kesambi 1 menyatakan dirinya baru menjabat di SDN Kesambi pada 1 Agustus 2025 ini, sehingga tidak mengetahui awal penerimaan siswa baru.
Namun karena sekolahnya kelebihan siswa sebanyak 12 orang, pihaknya melakukan pendekatan secara humanis kepada wali murid siswa yang dipindah, agar bisa menerima secara legowo.
“Kita tetap bertanggung jawab agar persoalan ini tuntas,” terangnya.
Berdasarkan data Dapodik, SDN Kesambi hanya memiliki satu rombel kelas 1 dengan kapasitas maksimal 30 siswa.
Jumlah tersebut sempat diumumkan secara online dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Namun, hasil verifikasi akhir Juli menunjukkan ada kelebihan 12 siswa.
Damroni Chudlori ketua komisi D dalam kesempatan ini, meminta agar persoalan serupa tidak akan terulang pada SPMB tahun mendatang.
“Saya kira persoalan sudah tuntas, dan kedepan semoga tidak ada lagi persoalan seperti ini. Kalau memang perlu ada penambahan Rombel, hendaknya dikomunikasikan jauh hari sebelum ada penerimaan siswa baru,” tutur Damroni.
Selain SDN di kawasan Porong, beberapa kepala sekolah lain juga hadir pada hearing ini. (Abidin)
Average Rating