Fraksi Demokrat Nasdem, Satu Tubuh Dua Suara -

Read Time:1 Minute, 27 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Ada yang beda dan cukup menyita perhatian dalam paripurna pandangan akhir fraksi-fraksi terhadap Raperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2024 yang digelar pada Rabu (16/7/2025) kemarin sore.

Yakni sikap dua pandangan dari fraksi Demokrat-Nasdem yang membuat sebagian peserta paripurna tertawa geli dan merasa aneh.

Bagaimana tidak, fraksi yang berjumlah empat anggota dewan ini, ternyata terbelah dan berbeda pandangan dalam pandangan akhir fraksi yang disampaikan di hadapan paripurna.

Dalam penyampaian pandangan fraksi yang dibacakan Aditya Indra Putra dari Nasdem, terlebih dulu membacakan sikap Fraksi Demokrat yang menyatakan menerima laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2024 meski dengan beberapa catatan.

Banyak peserta paripurna mengira inilah sikap utuh fraksi yang digawangi M.Dimas Zakaria
(Ketua) ZAHLUL YUSSAR, S.I.Kom.(wk ketua) Sekretaris. H. MOHAMAD AGIL EFFENDI, S.E., M.M. dan Aditya Indra Putra sebagai anggota ini.

Namun pada pertengahan sikap Fraksi, Aditya menyebutkan ada sikap berbeda yang diputuskan partai Nasdem dengan menolak laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2024 karena banyak kebijakan yang gagal dilanjutkan termasuk bantuan hibah KURMA.

Tentu saja, dua sikap disatu tubuh fraksi ini baru pertama terjadi di DPRD Sidoarjo.

Bahkan Agil Effendi sempat intrupsi, untuk meyakinkan bahwa partai Demokrat berada di satu barusan PKB yang menerima laporan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2024.

Meskipun toh akhirnya intrupsi itu dijawab ketua dewan bahwa sikap Partai Demokrat itu sudah dibacakan.

Sikap berbeda antara Partai Demokrat dengan partai Nasdem ini tidak berhenti di ruang paripurna saja.

Ternyata di luar arena gedung parlemen, Partai Nasdem dengan tegas juga menyatakan satu sikap dengan koalisi Sidoarjo Maju, yang menolak Raperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2024 itu.

Tentu saja, sikap dua kutub partai yang berlawanan tapi menjadi satu fraksi ini, menambah riuh politik di Sidoarjo, dan menimbulkan persepsi banyak pihak. (Abidin)