Peringati Harganas ke-32 2025, Bupati Sidoarjo Luncurkan Program Ketahanan Keluarga

Read Time:4 Minute, 21 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)– Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tahun 2025, dengan meluncurkan Quick Wins Program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga di Pendopo Delta Wibawa, Selasa (24/6/2025) pagi.

Hadir langsung dalam Kegiatan ini Bupati Sidoarjo H. Subandi SH, SH, M.Kn., Ketua TP PKK dr. Hj. Sriatun Subandi, dan Sekda Dr. Fenny Apridawati, M.Kes.

Peringatan Harganas tahun ini mengusung tema “Dari Keluarga untuk Indonesia Maju,”.

Dalam sambutannya Bupati Subandi menekankan pentingnya peran keluarga sebagai fondasi pembentukan karakter dan pembangunan bangsa.

“Keluarga juga menjadi benteng pertama menghadapi persoalan sosial seperti stunting dan kekerasan, narkoba, hingga degradasi moral. Mari kita perkuat ketahanan keluarga melalui pola asuh yang baik dan komunikasi harmonis,” ujar Subandi.

Lebih lanjut, Subandi menjelaskan di peringatan Harganas ini juga dilakukan launching program tentang ketahanan keluarga meliputi GENTING, TAMASYA, GATI, SIDAYA, dan AI-SuperApps.

“Selain itu juga dirangkai dengan penyerahan penghargaan Program Bangga Kencana kepada tokoh dan lembaga berprestasi,” jelasnya.

Program “Quick Win” BKKBN adalah lima program unggulan yang bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting dan meningkatkan kualitas keluarga.

Program-program ini meliputi Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Super Apps tentang Keluarga. 

Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) adalah Program yang bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam memberikan dukungan kepada keluarga berisiko stunting, terutama calon pengantin, ibu hamil, dan balita, dalam bentuk bantuan nutrisi, sanitasi, dan pendampingan. 

Untuk Program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) adalah Program yang berfokus pada penyediaan tempat pengasuhan anak yang aman dan berkualitas, serta memberikan stimulasi tumbuh kembang anak usia dini. 

Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) adalah Program ini mendorong peran aktif ayah dalam keluarga, khususnya dalam pengasuhan anak, pendidikan, dan pembentukan karakter.

Untuk program Lansia Berdaya (SIDAYA) adalah Program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, melalui kegiatan pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kesehatan. 

Sedangkan Super Apps tentang Keluarga adalah Aplikasi yang menyediakan informasi, layanan, dan konsultasi terkait keluarga, termasuk kesehatan reproduksi, tumbuh kembang anak, dan kesejahteraan keluarga. 

“Program-program ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung dan positif bagi masyarakat, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan keluarga yang lebih baik,” terang bupati lagi.

Subandi menjelaskan program ketahanan keluarga yang dilaunching ini, mengandung makna peran vital keluarga dalam menciptakan masyarakat yang kuat dan berdaya saing.

Keluarga menjadi sumber kekuatan dan inspirasi yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

“Dorongan inspirasi untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini, akan kami aplikasikan untuk akselerasi intervensi serentak dalam menurunkan angka stunting menuju zero stunting di Sidoarjo,” katanya.

Selain stunting menurut Subandi, ada hal yang tidak kalah penting. Yakni mewujudkan Kota Layak Anak (KLA).

KLA ini sebagai langkah nyata untuk memastikan setiap anak Indonesia, khususnya anak – anak Sidoarjo mendapat haknya dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan sejahtera.

“Kami berkomitmen membawa semangat Harganas untuk memperkuat peran keluarga dalam pembangunan. Terutama, demi terwujudnya Indonesia emas yang kita cita-citakan bersama, di Kabupaten Sidoarjo,” tegasnya.

Sinsisi lain, Untuk program Lansia Berdaya (SIDAYA) Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, mengajak para warga lanjut usia (lansia) untuk ikut ambil bagian dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sidoarjo. 

Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kegiatan sosialisasi peningkatan ekonomi keluarga terhadap penurunan angka stunting beberapa waktu lalu.

Mimik menegaskan bahwa peran serta lansia dalam keluarga sangat penting, terutama dalam memberikan edukasi dan pendampingan bagi generasi muda dalam hal pemenuhan gizi, pola asuh anak, serta kebersihan lingkungan.

“Lansia adalah aset keluarga yang masih sangat berperan. Dengan pengalaman hidup yang dimiliki, para lansia bisa memberikan contoh dan nasihat kepada anak cucunya agar lebih peduli terhadap kesehatan anak, termasuk pemenuhan gizi yang baik agar terhindar dari stunting,” ujarnya. 

Ia juga mengapresiasi semangat para lansia yang hadir dan berharap dapat menjadi penggerak perubahan di lingkungan masing-masing. 

Selain itu, pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung penuh program-program pemerintah lainnya, seperti renovasi rumah warga tidak mampu, pembangunan jalan yang berlubang, hingga upaya menciptakan generasi Sidoarjo yang sehat dan cerdas.

“Komitmen Subandi-Mimik adalah maju bersama untuk mensejahterakan masyarakat dan pembangunan yang ada di Sidoarjo harus maksimal. Nantinya tidak ada lagi jalan berlubang, tidak ada anak yang tidak sekolah,” tegasnya. 

“Jadi, mohon kerjasamanya kalau ada tetangga kanan kiri yang tidak bisa sekolah, rumah nya tidak layak monggo langsung ke saya nanti akan segera kami tindaklanjuti,” tambahnya. 

Upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menurunkan angka stunting diantaranya melalui sinergi lintas sektor, termasuk melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan kelompok lansia sebagai agen perubahan

Sementara itu dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32, Perwakilan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/BKKBN Provinsi Jawa Timur, juga menggelar sejumlah kegiatan strategis.

Salah satunya adalah Kirab Bangga Kencana, yaitu  roadshow edukatif yang melibatkan Mobil Unit Penerangan (Mupen) dan penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di berbagai titik wilayah Jatim.

“Khusus di Jawa Timur, kami akan melaksanakan Kirab Bangga Kencana yang dilakukan melalui tiga titik utama. Sementara di seluruh 38 kabupaten/kota akan dilaksanakan pelayanan KB gratis secara serentak,” ujar Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., 

Maria menjelaskan, kegiatan pelayanan KB ini dilaksanakan mulai tanggal 16 hingga 30 Juni 2025. Selain pelayanan KB, BKKBN Jatim juga mengawal program-program unggulan seperti GENTING (Gerakan Terpadu Intervensi Stunting), GATI, SIDAYA, dan TAMASYA. (ADV/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *