Bupati Sidak Wilayah Banjir, Pastikan Pemkab Sidoarjo Beri Solusi Cepat

Read Time:7 Minute, 18 Second

SIDOARJO (liputansidoarjo.com)-
Puncak Musim penghujan yang tiba di bulan Nopember hingga Desember ini, menyebabkan beberapa wilayah di Sidoarjo terendam banjir.

Alhasil, Bupati Sidoarjo H. Subandi turun langsung meninjau beberapa lokasi, untuk mencari solusi dan memberikan penanganan cepat.

Seperti sidak di dua lokasi yang dilanda banjir, yaitu di ruas jalan perbatasan Desa Tambak Sawah dan Tambakrejo, Kecamatan Waru, pada Senin (24/11/2025) sore lalu.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) tersebut, Bupati Subandi yang didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BM SDA) Dwi Eko Saptono serta Dandim 0816 Sidoarjo, Letkol Czi Sobirin Setio Utomo, mengecek titik yang menyebabkan air tak kunjung surut.

Bupati Subandi memastikan penanganan banjir berjalan cepat, tepat, dan efektif serta menghadirkan solusi penanganan yang benar, sehingga air tidak meluas dan mengganggu aktivitas warga.

Genangan setinggi lutut orang dewasa tersebut menghambat akses jalan dan berpotensi masuk ke permukiman masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Bupati Subandi juga berdialog langsung dengan warga untuk mendengar keluhan dan kebutuhan mereka.

“Pompa portabel kita kerahkan untuk percepatan penyedotan air. Kondisi rumah pompa baik, dan jika ada kerusakan akan segera diperbaiki,” jelasnya.

Berkat langkah cepat ini, genangan air di lokasi mulai berangsur surut hingga malam pukul 22.10.

Bupati Subandi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Jangan membuang sampah ke saluran dan sungai agar aliran air tidak tersumbat,” imbaunya.

Selain itu, Bupati Subandi menyoroti keberadaan bangunan di atas aliran dan bantaran sungai yang menyempitkan saluran air. “Sungai harus steril dari bangunan liar. Bangunan di atas bantaran sungai akan ditertibkan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk memastikan penanganan banjir berjalan cepat dan sistematis serta memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat.

Sebelumnya ,Bupati Sidoarjo Subandi juga melakukan sidak ke sejumlah titik banjir di Sidoarjo, Minggu (23/11/2025).

Beberapa lokasi yang dikunjungi itu antara lain Desa Sekardangan, Desa Sidokare, Desa Banjarpoh, dan Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo.

Beberapa daerah itu kebanjiran seiring curah hujan tinggi yang terjadi secara berturut-turut di wilayah Kabupaten Sidoarjo dalam beberapa hari terakhir.

Peninjauan dilakukan untuk memastikan kondisi terkini infrastruktur pengendali banjir serta mengetahui langsung kendala yang sering menyebabkan genangan setiap kali hujan deras terjadi.

Di setiap lokasi kunjungan, H.Subandi berdialog dengan warga dan perangkat desa guna mengidentifikasi persoalan serta merumuskan langkah penanganan yang paling tepat dan cepat.

Dari hasil peninjauan, H.Subandi mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama munculnya genangan adalah masih banyaknya drainase yang tersumbat oleh tumpukan sampah dan sedimen.

Hal tersebut membuat aliran air tidak berjalan optimal, sehingga air meluap ke permukiman sekitar.

Selain itu, keberadaan bangunan liar yang berdiri di sepanjang bantaran sungai turut memperparah kondisi, sebab menghambat akses alat berat dan mempersempit ruang aliran air.

“Banyak drainase yang tertutup sampah, dan ini harus segera kita bersihkan. Termasuk bangunan liar di pinggir sungai yang menghambat proses normalisasi. Ini harus dicek legalitasnya dan ditindak sesuai aturan,” tegas H.Subandi.

Untuk mengatasi persoalan banjir secara menyeluruh, H.Subandi menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan melakukan normalisasi sungai dalam waktu dekat.

Bupati meminta Dinas PUBMSDA segera bergerak melakukan pembersihan, pengerukan sedimentasi, serta menambah pompa air di beberapa titik krusial agar penanganan banjir dapat berjalan lebih maksimal.

Selain sungai-sungai yang menjadi kewenangan kabupaten, beberapa sungai besar yang berada dalam naungan balai besar juga akan dinormalisasi.

H.Subandi menambahkan bahwa sungai-sungai tersebut sudah lebih dari satu dekade tidak mengalami normalisasi, sehingga jika hanya menunggu tindakan dari balai besar, Sidoarjo akan terus menghadapi banjir berulang.

“Jika kita menunggu balai besar, Sidoarjo akan tetap tergenang. Karena itu sebagian pekerjaan harus kita ambil alih agar masyarakat tidak terus-menerus terdampak,” ujarnya.

Bupati H.Subandi juga memberikan instruksi kepada para camat untuk segera melakukan pendataan dan pengecekan legalitas bangunan liar yang berdiri di sepanjang tepi sungai.

“Penertiban bangunan yang tidak memiliki izin menjadi langkah penting agar proses pengerjaan normalisasi tidak terganggu dan jalur sungai bisa kembali berfungsi secara optimal”, ucapnya.

Di akhir peninjauan, H.Subandi menekankan bahwa upaya menangani banjir tidak semata menjadi tugas pemerintah. Ia mengajak masyarakat untuk terlibat aktif menjaga kebersihan lingkungan, khususnya sungai dan drainase di sekitar tempat tinggal.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan masyarakat sangat penting. Mari bersama-sama menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. Ini langkah sederhana tapi sangat menentukan dalam mencegah banjir,” tandasnya.

Dengan upaya cepat dan terkoordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berharap persoalan banjir yang kerap muncul setiap musim penghujan dapat teratasi lebih baik dan tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat.

Selain tempat diatas, Bupati Sidoarjo Subandi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah lokasi banjir yang berada di wilayah Sidoarjo Kota, Sabtu (22/11/2025).

Lokasi yang ditinjau meliputi Desa Kemiri, Desa Bluru, Kelurahan Pucanganom, Kelurahan Bulusidokare, dan Kelurahan Gebang.

Sidak dilakukan menyusul genangan yang melanda kawasan tersebut dalam dua hari terakhir. Bupati datang langsung untuk mengetahui kondisi yang terjadi, sekaligus melakukan mitigasi bersama para pejabatnya untuk mengambil langkah penanganan.

Subandi menyebutkan bahwa mitigasi banjir sudah mulai berjalan sejak Rabu (19/11/2025). Di Desa Bluru, upaya normalisasi telah dilakukan, termasuk pengecekan drainase.

Ia juga menemukan satu unit pompa air dalam kondisi rusak sehingga memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) segera melakukan perbaikan.

“Kalau ada pompa rusak akan segera kita perbaiki. Normalisasi sungai ini juga akan segera kami jalankan. Dulu kita fokus di Tanggulangin, Candi, Taman, dan Waru, ternyata sekarang banjir larinya ke Sidoarjo kota. Hari ini akan kami geser, kita poskan para personel di kawasan Sidoarjo Kota,” tegasnya.

Subandi juga menyoroti banyaknya sungai di wilayah Sidoarjo kota yang sudah tidak memiliki tanggul serta drainase kurang baik hal ini yang menjadi pemicu banjir.

Selain itu, ia juga menegaskan perlunya percepatan penanganan aset fasilitas umum (fasum) yang hingga kini belum diserahkan oleh sejumlah pengembang.

“Masih banyak fasum yang belum diserahkan kepada pemerintah. Ini pekerjaan rumah (PR) kami di Dinas Perumahan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo. Jika sudah diserahkan ke pemerintah, kita bisa bergerak bersama gotong royong supaya masyarakat mendapatkan hunian yang layak dan bebas banjir,” jelasnya.

Saat peninjauan wilayah banjir di Perumahan Bumi Citra Fajar (BCF), diketahui permasalahan utama ada di bozem yang sudah tidak berfungsi untuk mengendalikan debit air.

“Kita segera kordinasikan, Dinas PUBMSDA agar segera melakukan normalisasi. Sedangkan permasalahan bozem, nantinya akan ada perbaikan agar ketika debit air tinggi tidak sampai masuk ke pemukiman,” lanjutnya.

Banjir adalah permasalahan bersama, Bupati Subandi pun mengajak seluruh masyarakat untuk bergotong royong menjaga lingkungan dengan cara bekerja bakti.

“Banjir bukan hanya permasalahan pemerintah saja, butuh dukungan bersama dengan rakyat, menjaga lingkungan khususnya saluran air,” pesan bupati.

Sekretaris RW 07 Perumahan Citra Fajar Golf, Kelurahan Gebang, Eko Sukamto, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sidoarjo dan jajarannya yang sudah bergerak cepat dan peduli akan bencana banjir di wilayahnya.

Menurut dia, sudah tiga tahun terakhir ini perumahan tersebut mengalami genangan air yang cukup tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Saya atas nama warga perumahan, berterimakasih kepada Bupati Sidoarjo dan jajarannya yang peduli dengan warganya. Saya harap normalisasi sungai gebang segera terealisasi dengan cepat dan pompa air untuk wilayah gebang juga dapat diwujudkan,” ucapnya.

Dalam sidaknya, Subandi juga menegaskan bahwa tahun 2026 Pemkab Sidoarjo telah menganggarkan betonisasi Jalan Bluru Kidul sepanjang kurang lebih 1,6 km dengan lebar 5 meter. Pengerjaan akan dimulai pasca Lebaran.

“Lebarnya kita buat 5 meter, kita pepetkan kanan-kiri untuk cutting saluran,” jelasnya.

Sambil menunggu proyek besar tersebut berjalan, Pemkab akan memperbaiki kerusakan jalan akibat genangan air dalam minggu ini.

“Sebelum jalan ini kita perbaiki, minimal warga kerja bakti membenahi saluran air kanan kiri. Biar kalau hujan lagi, air langsung surut,” pesannya.

Ada beberapa wilayah terutama di kawasan perkotaan yang kerap tergenang air ketika hujan deres.

Beberapa saluran air yang tersumbat memperparah meluapnya air.

Kawasan terdampak meliputi wilayah Sidokare, Jalan Jati depan Lippo Mal, kawasan Gading Fajar, Bluru Kidul, Celep, Pucang Anom, Bulusidokare, dan beberapa kawasan lain di Sidoarjo Kota.

Dampak banjir juga menjalar ke daerah pinggiran seperti Desa Kali Tengah, Kecamatan Tanggulangin.

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Sidoarjo Subandi turun langsung untuk memantau dan memimpin upaya penanganan. Dari penelusuran aliran air, tim menemukan penumpukan sampah signifikan di sekitar Jembatan Kuthuk, kawasan Sidokare, yang menghambat aliran sungai dan saluran drainase.

Karena volume sampah sangat besar, bupati mengerahkan alat berat dan memerintahkan petugas Dinas Pekerjaan Umum BMSDA untuk melakukan pembersihan dan pengerukan.

Operasi pembersihan berlangsung hingga tengah malam dengan pengawasan langsung Bupati Subandi.

“Selain karena intensitas hujan yang tinggi, beberapa saluran masih terhambat. Sehingga aliran air kurang maksimal. Kita berusaha menyelesaikannya,” ujar Subandi saat memantau lokasi.

Pemerintah daerah menghimbau warga tetap waspada, menghindari lokasi terdampak, dan melaporkan titik-titik penyumbatan saluran ke petugas untuk diprioritaskan pembersihannya.

Upaya penanganan sementara difokuskan pada normalisasi aliran dengan pembersihan sampah dan pengoperasian pompa pada titik-titik genangan, sambil menyiapkan langkah lanjutan untuk perbaikan drainase dan mitigasi banjir jangka panjang.

Warga diimbau memantau perkembangan melalui kanal informasi resmi pemerintah kabupaten dan menggunakan jalur aman saat beraktivitas, agar tidak terjadi kemacetan. (ADV/Abidin)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *